Kampar Riau, TransTV45.com ||Kemelut Pemerintahan Desa Indra Sakti terus di picu. Persoalan tanah pasilitas umum dan tanah pasar Desa Yang SKT nya Diterbitkan Oleh Kades, Disinyalir belum selesai.
Ditambah muncul persoalan BUMDES yang mengundang carut marut hingga kontroversial banyak masyarakat.
Masyarakat Desa Indra Sakti menceritakan Ibaratkan penyakit Desa Indra Sakti kecamatan Tapung
Saat ini sudah kena penyakit komplikasi.
Warga yang enggan disebutkan namanya menceritakan, betapa tidak. Akhir akhir ini persoalan SKT tanah pasilitas umum dan SKT tanah pasar yang diterbitkan Kades belum selesai perkaranya hingga Saat ini Senin (11/12/23).
“Ditambah dengan Hasil Kebun sawit yang telah dikembalikan warga kepada Desa juga tidak terdengar laporannya dan berapa hasilnya perbulan.
Begitu juga dengan dana bagi hasil Pasar kami dengar dari salah seorang anggota BPD, “Dana bagi hasil pasar itu ada sekitar puluh juta rupiah lebih jumlahnya, tidak tau dipergunakan untuk apa oleh Kades keluh sang warga.
“Berbicara soal permasalahan Bumdes diduga untuk pengurusan Izin pangkalan gas tidak transparan Informasi yang kami dengar untuk pengurusan izin pangkalan Seratus juta Lebih. Akan tetapi jumlah tabung gas nya tidak sampai 200 Buah,
Dan begitu juga dengan kelompok Ternak Sapi, Sudah tidak terdengar lagi apakah sapinya masih ada atau sudah habis? “informasi yang kami dengar sapi kelompok sudah tidak ada lagi, Kalau memang sudah tidak ada lagi ini kan juga merugikan keuangan negara Ratusan juta lebih
Lebih lanjut lagi ditambahkan oleh warga pembelian Mobil Odong-odong, Saat ini mobil odong-odong hanya terparkir begitu saja di garasi, Entah rusak atau bagaimana ngak ada kabar berita nya, Dan mengenai mobil angkutan air galon juga ngak jelas, mobil angkutan air Galon saat ini terparkir disamping Gedung serba guna dengan kondisi sangat memprihatinkan alias tidak terurus, Dimana letak tanggung jawab seorang direktur Bumdes!!! “keluh masyarakat.
Padahal Untuk Pembelian Mobil odong-odong Dan Mobil Pengangkut air galon “Mencapai Puluhan juta rupiah bahkan bisa terjadi sampai ratusan juta rupiah, Patut diduga dalam hal ini sangat merugikan Keuangan Negara,
“Sekarang ini Bumdes Desa Indra Sakti jarang buka apa karena modalnya yang habis? atu karena direktur Bumdes buka usaha yang sama dirumahnya, itu yang kami tidak tau, ucap sang warga lagi
“Kalau memang benar direktur bumdes sudah buka usaha sendiri, “Lantas bagaimana pertanggungjawaban dengan Bumdes, Kenapa usaha Bumdes tidak Diserahterimakan kepada pemerintahan Desa, dan kenapa Kades Dan BPD diam membisu.
Kami sangat berharap Kepada aparat penegak hukum (APH) Datang / Turun, Baik itu Kejari Kampar dan pihak Kepolisian maupun Inspektorat Kampar agar mengambil tindakan sesuai prosedur / tupoksinya masing-masing agar persoalan yang ada di Desa kami ini bisa terselesaikan dengan bijak dan arif, baik persoalan tanah kas Desa, dan tanah pasar, maupun Bumdes dan permasalahan Lain lainnya, imbau nya.
Tak sampai di situ saja, untuk pemberitaan yang berimbang media ini mencoba Konfirmasi Kades Misdi dan Dirut BUMdes Desa indra Sakti melalui WhatsApp pribadinya, hingga berita ini di terbitkan belum ada jawaban, alias bungkam.**Tim