Pasbar-TransTV45.com || Mirisnya pekerjaan proyek Pembangunan Bangunan Perkuat Tebing Batang Tipo, di Padang Hijau, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, haya baru dua hari siap di PHO sudah jebol dan ambruk hingga menimpa salah seorang warga setempat.
Pekerjaan proyek tersebut sebagai penyedia jasa di laksanakan oleh Cv. Reginda Jaya Abadi, dengan nomor kontrak ,” 03.16/PPSDA – SDABK/ APBD – P/ XI – 2023, dan nilai kontrak ,” 125,000.000,- Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah. Sementara pengguna jasa Dinas Sumber Daya Air Bina Kontruksi Provinsi Sumatra Barat ( Sumbar ).
Di duga kurangnya pengawasan dari dinas terkait terhadap pelaksanaan di lapangan terhadap pekerjaan proyek, sehingga memberikan peluang terhadap penyedia jasa berbuat curang dalam penerapan standar spek yang tertuang di dalam kontrak kerjanya.
Proyek bangunan penahan tebing yang seharusnya berpungsi untuk menahan pemungkiman warga sekitarnya dari abrasi kikisan genangan air hujan pada saat hujan turun, namun sangat di sayangkan bangunan tersebut tidak mampu menahan seperti apa yang telah di rencanakan oleh konsultan perencanaannya.
Dari pantauan media ini di lokasi proyek yang roboh,” senen 18/12/2023, dari beberapa berkas material yang di gunakan untuk bangunan perkuat tebing, terlihat sekali adukan semen dengan pasir, kurang memadai campuran semen dalam adukan pasir pada saat pemasangan batu kali penahan tebing. Dan bagian pondasi penahan tebing di duga tidak memakai galian coporannya.
Dari temuan tersebut di duga sebagai penyebab tidak kuatnya bangunan penahan tebing menahan derasnya air hujan. Yang lebih parahnya, dari berbagai informasi yang di kutip media ini,” pada tangal 12 Desember 2023 pekerjaan tersebut sudah di lakukan PHO oleh Instansi terkait, namun Pada tanggal 13 – 14 Desember 2023 pekerjaan masih berlangsung, bukankah PHO boleh di lakukan setelah pekerjaan mencapai bobot 100% ?.
Menurut keterangan dari Ita” kakak dari korban tertimpa oleh ambruknya bangunan perkuat tebing, membenarkan atas terjadinya peristiwa robahnya bagunan perkuat tebing yang mengakibatkan adeknya yang bernama Rajul masih bersekolah kelas 1 smp menjadi korban di timpa bangunan tersebut” katanya.
Atas kejadian itu Rajul adeknya mengalami patah tulang dan sebagian tulangnya retak yang saat ini masih di rawat di Rumah Sakit Yarsi.”
Dimana kata ita,” adeknya besok harus di Operasi pada tulang kakinya yang retak. Terkait untuk pembiayaan Operasi adeknya harus di tanggung keluarga” kata ita.
Sejauh ini belum ada dari pihak kontraktor pelaksana proyek mengatakan kepada keluarga korban untuk menanggung biaya operasi tersebut.
Sementara itu Kontraktor Pelaksana Ijon saat di hubungi oleh media ini melalui panggilan WhatsApp pribadinya” mengatakan, pada saat kejadian bangunan itu ambruk, saya langsung menghubungi dinas terkait atas kejadian itu” ucap Ijon.
Berhubungan dengan pekerjaan, pada tanggal 12/12/2023 sudah di Provisional Hand Over ( PHO ) oleh Dinas terkait, dan secara aturan itu bukan lagi tanggung jawab saya, kecuali kejadian tersebut pada saat proyek masih dalam tahap pekerjaan” ulas Ijon.
Namun setelah saya kordinasikan dengan pihak Dinas terkait, bahwa tumbangnya bangunan penahan tebing itu adalah suatu musibah.
“Dan terkait dengan korban yang tertimpa, tentu hal tersebut bukanlah tanggung jawab saya sepenuhnya, tapi pastinya biaya pengobatan akan saya bantu” pungkas Ijon.
YLS