Hajah Leni Sokong Kelestarian Kesenian Tradisional

Daerah216 Dilihat

Bengkulu Tengah-TransTV45.com||  Ratusan pasang mata dari anak-anak hingga orang dewasa tak melepaskan pandangannya saat para personil kesenian Kuda Kepang melakukan atraksi pentas pertunjukan di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa, beberapa waktu yang lalu.

Pentas pertunjukan yang dihadiri Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2024-2029 Nomor Urut 9 Hj Leni Haryati John Latief  tersebut tampak meriah ketika para seniman menunjukan kebolehannya dalam menampilkan tarian tradisional khas masyarakat Jawa tersebut.

“Pentas pertunjukan ini sangat penting nilainya terutama bagi generasi muda agar seni dan budaya tradisional Indonesia ini bisa lestari. Bukan hanya kesenian kuda kepang, tapi juga seluruh seni dan budaya tradisional dari berbagai etnis yang ada,” kata Hj Leni Haryati John Latief.

Lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Bengkulu ini menjelaskan, ia memberikan sokongan dalam pementasan kesenian Kuda Kepang di Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa ini sebagai bentuk cintanya terhadap kelestarian seni budaya yang ada.

“Ini adalah wujud andil dalam membangun bangsa. Inilah salah satu wadah yang ampuh untuk merekatkan persatuan dan semangat saling menghargai di tengah-tengah masyarakat. Saya siap senantiasa bergandeng tangan untuk melestarikan seni dan budaya ini,” ujar Hj Leni Haryati John Latief.

Perempuan berhijab kelahiran Taba Anyar 31 Oktober 1964 ini menekankan, kekayaan seni dan budaya tradisional dari berbagai etnis di Indonesia jangan sampai hilang ditelan oleh derasnya arus kemajuan zaman atau globalisasi.

“Saya sangat berharap generasi muda dapat mempertahankan seni dan budaya tradisional dari berbagai etnis di Indonesia ini. Apalagi seperti kuda kepang ini punya nilai sejarah dan seni yang tinggi. Tonton, pelajari dan dukung terus agar tetap lestari,” tandas Hj Leni Haryati John Latief.

Untuk diketahui, sebagai salah satu kesenian tarian tradisional, Kuda Kepang umumnya menggunakan properti anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda dan diberi klinthingan atau beberapa daerah lain menyebutkan dengan nama ebeg.

Selain anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda, pertunjukan Kuda Kepang juga dilengkapi dengan kendang, angklung, gong, kenong, pecut, barongan, banteng, penari serta dalang yang tampil dibalut dengan seragam khusus ketika tampil.

 

[By fb]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *