Deli Serdang-TransTV45.com|| Perbincangan tentang Bimtek APDESI Deli Serdang makin gencar dibicarakan Masyarakat umum, yang sebahagian besar penilaiannya , menganggap bimtek tersebut kongkalikong panitia APDESI, dan diduga pemborosan, dan sinyalir hanya untuk menguntungkan segelintir orang , ungkap AS, salah seorang Pengamat Sosial bertempat tinggal di Deli Serdang, Selasa 26/12/2023 kepada TransTV45.com .
Pasalnya pada beberapa waktu yang lalu hampir seluruh Ka Desa dari 380 desa se Kab Deli Serdang melakukan kunjungan ke Lombok dengan agenda Bimtek, yang menurut informasinya diprakarsai oleh APDESI Deli Serdang dan kabarnya kunjungan tersebut didampingi oleh PNS dari Dinas PMD setingkat eselon III, tutur nya.
Ditempat berbeda , salah seorang perangkat desa yang layak dipercaya keterangan nya menyebutkan hal sama, bahwa kunjungan ke lombok ini untuk menghabiskan anggaran, dengan alasan untuk kegiatan bimtek ( bimbingan teknis) yang dilakukan selama 5 hari , tujuannya adalah untuk belajar pengalaman daerah lombok , yakni pendidikan dan pelatihan lingkup kemasyarakatan dan pendalaman tentang desa ke Lombok tutur nya
Namun yang aneh untuk membiayai , dan anggaran untuk kegiatan ini , diambil dari kas Desa yang menurut informasi sebesar Rp 20 jutaan/ desa , padahal jika dirunut kebelakang kegiatan bimtek desa untuk Deli Serdang sudah 5 kali berjalan, dan biasanya dipungut puluhan juta / desa sekali kegiatan ungkapnya.
Dilanjutkan AS, bahwa jumlah dana yang terkumpul dalam kegiatan bimtek ke lombok ini mencapai kurang lebih Rp 7.6 Miliar dengan rincian ( 380X 20 Juta , red) , namun penghitungan biaya akomodasi dan bagaimana hitungan untuk biaya lainnya, diduga tidak transparan katanya kepada wartawan, bahkan kelihatan sangat tertutup dan rahasia lanjut nya.
Dan kegiatan ini terbagi dalam 2 gelombang , yakni gelombang pertama pada tanggal 7-11 Desember 2023 , kemudian gelombang ke dua pada tanggal 9-13 Desember 2023 yang berlangsung dan ditengarai selama 5 hari 4 malam.
Kemudian keanehan lain dalam bimtek tersebut adalah, selain perangkat desa yang ikut serta, ikut juga honorer dinas PMD, dan yang pembiayaan mereka tidak jelas , apakah dari SPD dinas atau di Biayain anggaran tersebut, karena sampai sekarang tidak ada regulasi nya .
Terungkap, bahwa pembiayaan dan anggaran untuk kegiatan bimtek ke Lombok tersebut diambil dari Anggaran Dana Desa, padahal sesuai UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan PMK No. 128/PMK.07/2022 Peraturan Menteri Keuangan , anggaran dana desa di prioritaskan untuk penyaluran bantuan langsung , penanganan kasus stunting, dan upaya ketahanan pangan , jika untuk bimtek sampai ke Lombok, masyarakat tidak paham urgensi nya, ” kan beda tipologi lombok NTB dengan sumatera Utara , apalagi lombok adalah NTB daerah pariwisata, beda Deli Serdang sebagai daerah mayoritas penduduknya sebagai Petani” tutur AS
Dilanjutkan nya , mengherankan semua desa di kabupaten Deli Serdang sudah ke lima kali Bimtek dan setiap kegiatan bimtek menghabiskan miliaran rupiah dan ada indikasi hanya untuk penghamburan dana Desa’ saja , ” padahal desa masih sangat memerlukan pembiayaan lain yang sangat diperlukan, apalagi ini di prakarsai APDESI ,” timpal AS.
Sebelum nya sempat viral di media online beberapa bulan yang lalu, beberapa Ka Desa mencari utangan , untuk membiayai Bimtek yang katanya mencapai 12 jutaan/desa
Hal tersebut diamini salah satu perangkat Desa yang tidak bersedia disebutkan namanya, konon bimtek ke Lombok ini adalah bimtek yang ke 5 , pertama bimtek ke pulau Jawa anggaran 17 jutaan/ desa lalu kedua ke Berastagi 15 jutaan/ desa , lalu ke Tanjung Morawa 12 jutaan/desa , Ke Medan , agak lupa, dan yang terakhir Ke lombok ini bang lebih lanjut ” saya sebenarnya tidak ingin ikut karena membebani keuangan desa kami , tapi tidak ikut , yah membayar juga , yah ikut lah apalagi katanya Studi banding , ujarnya sembari berucap jangan sampai namanya disebut S
Gun