Kawanan Gajah Liar Kembali Memasuki Wilayah Perkebunan Dan Pemukiman Warga Suka Marga Kompak Blokade Perlintasan

Breaking News404 Dilihat

Lampung Barat||TransTV45.com||Peratin (Kepala Desa), Pekon (Desa) Suka Marga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat Jaimin kembali bersama-sama masyarakatnya untuk kembali memblokade kawanan gajah liar di Dusun kali bata atas Pekon Sukamarga Senin malam 22 Januari 2024.

 

Kepada awak media di lokasi Peratin Sukamarga Jaimin menyampaikan pemblokadean kawanan satwa gajah liar, setiap kali terjadi konflik gajah liar kerap memasuki area perkebunan warga dan merusak tanaman hingga meneror warga dan mendekati area pemukiman warga.

 

” Jumlah dari kawanan gajah tersebut saat ini sebanyak 23 ekor dan saat ini yang terpantau sekitar 10 ekor kemungkinan mereka untuk saat ini menyebar dan menjadikan wilayah Pekon (desa) sukamarga kecamatan suoh sebagai salah satu jalur perlintasan termasuk tempat mencari makan.Lelah dengan kondisi kerap kali terjadinya konflik gajah dengan masyarakat. Kami meminta kepada pemerintah pusat dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS) untuk melakukan relokasi terhadap kawanan gajah liar tersebut karena sudah di rasakan sangat meresahkan dan menimbulkan banyak kerugian di masyarakat terutama petani,” ujar Jaimin.

 

“Dengan begitu masyarakat akan lebih nyaman dalam melakukan aktifitas dan tidak terus merugi karena tanaman atau rumah mereka dirusak oleh satwa gajah liar tersebut Tentu kami dan masyarakat sangat berharap kawanan gajah liar tersebut bisa direlokasi ke tempat lain karena ini sudah sangat meresahkan dan setiap tahun pasti kedatangan kawanan gajah liar ini dan ini di awal tahun 2024 mereka kembali lagi dan cukup banyak yaitu 23 ekor penyebabnya masyarakat merugi dan juga merasa was was saat melakukan aktifitas seperti bertani apa lagi ini masih musim tanam padi,” Jelas Jaimin.

 

Sejauh ini pihaknya bersama masyarakat tidak bisa berbuat banyak selain menghindar demi keselamatan upaya menghadapi kawanan gajah liar ini hanya sebatas upaya sederhana seperti melakukan penjagaan pada pintu masuk permukiman menyalakan api saat malam hari dan melakukan bunyi-bunyian dengan harapan kawanan gajah tidak terus mendekat ke pemukiman warga dan bisa menyebabkan hal hal yang tidak di inginkan

 

Dampak yang paling besar dirasakan oleh masyarakat terkait keberadaan kawanan gajah liar tersebut yakni masyarakat banyak yang tidak berani melakukan aktifitas di kebun hal ini tentunya merugikan belum lagi tanaman mereka seperti pisang,durian dan lainnya dirusak dan habis dimakan oleh gajah liar ini dan khawatirnya jika terus dibiarkan maka akan jatuh korban.Menghadapi konflik gajah yang terjadi peratin Jaimin tidak henti hentinya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan hal hal yang bisa menyebabkan kawanan gajah liar tersebut berubah menjadi beringas yang bisa menyerang manusia

 

“Kami bersama-sama dengan jajaran Aparat pekon juga terus mengimbau masyarakat agar waspada, jangan sampai melakukan hal hal yang dilarang seperti mendekati dan juga melempar kawanan gajah karena itu akan sangat berdampak bahaya untuk keselamatan kita, di khawatirkan kawanan gajah berbalik arah karena kaget dan menyerang,” Pungkas Jaimin.

 

JNI.45.cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *