Muba Darurat Banjir Seorang Ibu Lansia Yang Terdampak Banjir Menggunakan Lanting ( Rakit) Dari Batang Pisang Untuk Melakukan Aktivitas Sehari-Hari

Daerah863 Dilihat

Muba||TransTV45.com||Warga Kelurahan Soak baru Kecamatan Sekayu kabupaten Musi banyuasin berharap kepada pihak pemerintah memberikan bantuan dan lebih bijaksana sehingga bantuan yang diberikan oleh pihak pemerintah dapat merata
Kepada kami warga yang terdampak banjir

Inisial (P) 61 tahun seorang ibu
warga kelurahan Soak baru mengatakan Jum’at 26 Januari 2024 puluhan tahun baru kali ini banjir besar di kabupaten Muba,(P)
juga mengeluh dan bersedih iya mengatakan, saya sangat sedih kenapa pemerintah sangat lambat dan sepertinya tidak siap menghadapi banjir, ini?
Apakah tidak ada dana tanggap darurat di Muba ungkap nya

Saat ini kami sangat butuh
Perahu guna saya dan masyarakat lainnya melakukan aktivitas , seperti menyelamatkan barangnya dan juga untuk bergerak pulang pergi
kembali ke rumah

karena disini posisi bangunan rumah ada yang tinggi ( bertingkat) ada juga yang rendah , rumahnya yg tinggi atau bertingkat masih bisa di tempati, sedangkan rumah warga yang memiliki bangunan rendah terpaksa Menggung si ke tempat kerabat

Menurut keterangan ibu (p) dan narasumber, lainnya dilapangkan air sudah tergenang hingga ketinggian 1 meter, bah kan lebih,untuk berjalan pun susah apalagi mencari nafkah

Tapi menurut informasi, keterangan tim dilapangkan dan ibu (P) membenarkan diduga oknum pejabat Muba pernah mengucapkan atau mengatakan rumah “bisa di sebut banjir kalau rumah nya, sudah penuh dengan air atau rumah nya sudah tenggelam

Ibu ( p ) kecewa seharusnya oknum pemerintah memberikan solusi atau memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak banjir, bukan melontarkan kata kata yang tak patut untuk di katakan,

Ibu( P )melanjutkan,
“Saya seorang Lansia yang dengan badan kurang sehat harus melewati jalan setapak yang penuh dengan air hingga 1 meter dijalan setapak kalau dekat rumah sudah lebih dari 1 meter, susah payah saya mengayuh lanting pisang dari rumah untuk belanja ke warung atau menjual daun pisang kepada langganan saya bahkan terkadang saya menangis sedih namun rasanya air mata ini tiada arti lagi, minta bantuan perahu tidak kunjung datang sama sekali, ada bantuan yang diberikan Pak Lurah Soak baru berupa sembako, tidak tau kedepannya masih dibantu atau tidak, kami pun tidak tau sampai kapan banjir ini surut

Kalau memang pemimpin kami sedikit perhatian dan peduli kepada kami agar kira nya memberikan bantuan perahu karet dan lain lain ungkap nya.

Tim Redaksi 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *