Palu||TransTV45.com||Fasilitasi pelaksanaan ujian tingkat akhir, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu bersama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mulia Kasih gelar Ujian Kesetaraan Paket A, B dan C, Sabtu (02/03) pagi.
Berpusat di ruang Pendidikan, dari 21 orang jumlah anak binaan, yang mengikuti ujian hanya 11 orang terdiri atas 2 orang kesetaraan paket A, 6 orang kesetaraan paket B dan 3 orang kesetaraan paket C. Adapun anak binaan yang lainnya masih terdaftar aktif disekolah asal dan masih dalam proses pendaftaran di PKBM Mulia Kasih.
Keikutsertaan anak binaan tak lepas dari komitmen dan kerja sama yang dijalin oleh LPKA Palu yang merupakn Unit Pelaksana Teknis dibawah Naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah bersama dengan PKBM Mulia Kasih dalam menuntaskan pendidikan bagi Anak Berhadapan dengan Hukum.
Pada pelaksanaan ujian ini, turut disaksikan oleh Kepala Seksi Pembinaan, Ida Bagus, Kepala Subseksi Pendidikan dan Bimkemas, Henny, dan para guru dari PKBM Mulia Kasih selaku pengawas ujian.
Ida Bagus mengatakan apa yang dilakukan saat ini merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam membangun kemandirian serta kepercayaan setiap anak binaan, sehingga saat dinyatakan bebas dan kembali ketengah masyarakat anak tetap dapat melanjutkan pendidikannya.
“Kami terus memberikan fasilitasi, motivasi dan dukungan kepada seluruh anak disini, mereka semua harus benar-benar mendapatkan pembinaan dengan baik, ini merupakan komitmen kami dalam memenuhi hak pendidikan Anak,” ujar Bagus
Senada, Henny pun berharap anak binaan yang berkesempatan mengikuti ujian kesetaraan ini dapat menjalankannya dengan sebaik-baiknya dan memperoleh predikat kelulusan sehingga menjadi bekal bagi mereka untuk menuai berbagai prestasi lainnya dimasa mendatang.
Mengapresiasi kerja dan kinerja dari Seksi Pembinaan, Kepala LPKA Palu, Revanda bangun berterima kasih atas dedikasi dan semangat dari para pegawai di seksi pembinaan. Ia berharap kegiatan ini jangan hanya menjadi formalitas, melainkan harus terimplementasi saat anak-anak ini bebas dan kembali bersama keluarga.
Ia pun berharap para anak binaan tidak menjadikan ijazah sebagai formalitas, tetapi yang perlu diingat dengan berperan aktif dalam kegiatan belajar, maka para anak binaan dapat meraih lebih banyak lagi prestasi-prestasi di masa depan.
Rut Yohanes