Jakarta||TransTV45.com||Hari ini, Jumat (22/3/2024), masyarakat internasional memperingati Hari Air Sedunia dengan tema ‘Memanfaatkan Air untuk Perdamaian’. Peringatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan menginspirasi tindakan untuk mengatasi krisis air dan sanitasi.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, pemerintah perlu melakukan langkah antisipasi yang baik terhadap potensi kekeringan di berbagai wilayah yang disebabkan oleh perubahan iklim.
“Di Kepahiang saat puncak fenomena El Nino kisaran bulan September kemarin, sebagian wilayah mengalami krisis air bersih, sampai-sampai warga terpaksa memanfaatkan sumber aliran air sungai untuk kebutuhan mandi cuci dan kakus,” kata Hj Riri Damayanti John Latief.
Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan, salah satu langkah antisipasi yang cukup baik semisal dilakukan oleh Pemerintah Kota Bengkulu yang sigap menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang membutuhkan air.
“Warga yang butuh air cukup menghubungi kepala daerah atau perusahaan air milik pemerintah, nggak lama kemudian air langsung meluncur ke rumah warga. Saya kira ini inovasi yang patut ditiru. Air ini adalah urusan terpenting yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat DPD Generasi Anti Narkoba Nasional (GANN) Provinsi Bengkulu ini menekankan, memastikan perusahaan air minum milik pemerintah daerah optimal dalam melayani pelanggan juga salah satu langkah antisipasi yang perlu dilakukan mengingat perubahan iklim saat ini masih menjadi ancaman nyata.
“Kalau ada air warga yang macet langsung perbaiki, air mengalir tapi kecil langsung tindaklanjuti, kalau tidak mengalir sama sekali berikan droping air. Jangan sampai ada satu hari pun warga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga karena tidak ada air,” tandas Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang menambahkan, selain memastikan kebutuhan air masyarakat terpenuhi, tak kalah penting adalah memastikan air yang dikonsumsi oleh warga merupakan air bersih yang memang layak untuk tubuh.
“Semua bentuk pencemaran harus dicegah agar tidak sampai terjadi,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Untuk diketahui, peringatan Hari Air Sedunia telah menjadi hari peringatan PBB sejak tahun 1993. Dengan adanya peringatan ini diharapkan kampanye untuk mengatasi krisis air global dapat teratasi sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap 2,2 miliar orang yang hidup tanpa akses terhadap air bersih.
Tim Redaksi