Saumlaki, TRANSTV45,COM. Terkait dengan pemberitaan sepihak yang di terbitkan oleh sala satu media on line terkait hubungan pacaran antara sala satu oknum TNI dengan sala satu wanita asal desa Tumbur yang telah di putuskan sang mantan pacarnya pada bulan desember 2023, karena sudah tidak ada lagi kecocokan di antara ke dua sejoli ini.
Karena merasa sudah di putuskan cintanya oleh FT, yang selama ini bertugas sebagai prajurit TNI, RL yang berasal dari desa tumbur yang tidak menerima cintanya di putuskan, RL pun menaikan masalah ini untuk di publikasi di media on line.
Merasa pemberitaan yang di naikan sepihak, maka pihak keluarga pun berusaha untuk menghubungi media tersebut untuk meminta hak jawab hanya saat di hubungi tidak ada respon malah sala satu wartawan NB yang juga dari media tersebut membuat alasan bahwa bukan dia yang menaikan berita tersebut, sehingga pihak keluarga pun mencari media lain untuk menaikan pemberitaan klarifikasi.
Kepada media ini kakak dari FT Vitus Tirel, atas nama keluarga besar menyampaikan bahwa, kami sangat menyesal dengan pemberitaan sepihak yang di naikan oleh sala satu media on line, dan saya sebagai kakak dari FT mau menyampaikan bahwa semua yang sudah di beritakan itu tidak benar dan ini sudah fitnah yang di keluarkan oleh media tersebut. Saya ingin menjelaskan kronologis permasalahan yang sebenarnya biar masyarakat tanimbar pun tau bahwa masi ada oknum oknum wanita di tanimbar yang punya karakter seperti ini.
Vitus Tirel Kepada media ini menjelaskan, bahwa memang benar adik kami FT sedang berpacaran dengan RL, itu pun kami keluarga baru tau setelah adik kami bersama mantan pacarnya ini datang berkunjung ke desa kami di meyano das, dan adik kami memperkenalkan pacarnya ini kepada kami keluarganya itu pun adik kami datang bersama mantan pacarnya ini pada bulan Juni 2023, tetapi pada bulan desember adik kami memberikan kabar kepada keluarga kami bahwa dia sudah putus dengan pacarnya dengan berbagai masalah yang telah di lakukan oleh mantan pacarnya ini membuat adik kami merasa tidak nyaman lagi menjalani hubungan dengan RL. Kami sebagai keluarga pun menyetujui apa yang menjadi keputusan dari adik kami ini.
Lanjut Vitus Tirel kepada media ini, bahwa tidak berselang berapa lama setelah di putuskan oleh adik kami, RL bersama keluarganya melaporkan adik kami kepada pimpinannya di Batalion, dan kami keluarga pun di arahkan oleh pimpinan di batalion untuk kembali dan mengatur secara kekeluargaan, tapi saat saya dan keluarga melakukan mediasi secara adat tanimbar ke desa tumbur bersama keluarga RL, saya dan keluarga pergi pun tidak dengan tangan kosong, kami sebagai anak adat pergi dengan membawa uang sebesar 10 juta dan juga ada kain tenun sesuai adat tanimbar, padahal kalau mau di lihat adik kami ini bersama RL ini statusnya saat itu masi berpacaran dan masi dalam penjajakan pengenalan satu dengan yang lain, anehnya dalam mediasi tersebut keluarga dan orang tua dari RL tidak menerima pemberian kami malah mereka dari keluarga RL, meminta dan melobi kami harus memberikan uang, yang pertama sebesar 30 juta, terus di naikan lagi menjadi 40 juta, tidak puas sampai di situ keluarga RL meminta harus di naikan menjadi 50 juta rupia. Saya dan keluarga pun merasa ini seakan akan ada pemerasan, dan kalau di lihat dasar apa keluarga RL melakukan penawaran dan meminta uang sebesar 50 juta rupiah ini, padahal kalau mau di lihat adik saya ini kan statusnya baru pacaran dan masi dalam penjajakan pengenalan, belum ada suatu ikatan yang mengikat mereka, belum ada ikatan adat, belum ada masuk minta mereka ini belum bertunangan, mereka pun tidak tinggal seruma, lalu dengan dasar apa mereka meminta kami keluarga harus membayar uang sebesar 50 juta? Kalau bukan pemerasan ini namanya apa?
Mediasi ini pun kami tidak lakukan hanya sekali tapi kami lakukan malah dua kali, kami melakukan mediasi secara kekeluargaan dan adat, karena kami sangat menghargai adat istiadat kita orang tanimbar, tetapi mereka dari pihak orang tua dan keluarga RL tidak menerima dan mereka bersikukuh mempertahankan adik kami harus membayar uang sebesar 50 juta tersebut. Tidak saja sampai di situ saat mediasi pertama antara keluarga kami dan keluarga RL di situ pun ada tindakan pemukulan terhadap adik kami yang di lakukan oleh panan dari RL dengan cara menampar, dan saat paman RL ingin memukul untuk yang ke 2 kali tangannya sudah di tahan oleh keluarganya. Padahal saat itu adik saya dan mantan pacarnya ini sudah putus.
Untuk itu saya atas nama keluarga sangat berharap agar ke depan jika ada pemberitaan seperti ini harusnya melakukan confirmasi terlebi dahulu
Sumitro.