Nias Selatan || transtv45. Com || Malaria mewabah di pulau simuk,yang menyebabkan beberapa penduduk wilayah simuk harus dirawat di puskesmas,dan ada yang dirujuk ke rumah sakit thomsen gunung Sitoli akhirnya harus meninggal dunia.
Dalam mencegah penyakit malaria berkelanjutan ,dan antisipasi jatuhnya korban lainnya, Kapolres Nias Selatan memerintahkan personil sidokkes dan humas polres Nisel melakukan penyemprotan anti nyamuk atau fogging di pulau simuk selama empat hari dimulai dari hari Rabu tanggal 24 Maret 2024 dan berakhir pada hari Sabtu tanggal 27 Maret 2024.
Kegiatan ini dilkasanakan dalam rangka mengantisipasi wabah malaria semakin meluas dan korban yang dirawat supaya sembuh.keadaan cuaca yang tidak menentu di wilayah pulau simuk kabupaten Nias selatan,membuat endemi malaria di pulau tersebut semakin memburuk,sehingga perlu mewaspadai kemungkinan akan terjadinya berbagai wabah penyakit khusunya malaria dan demam berdarah di pulau simuk.
“Fogging atau penyemprotan ini sangat bermanfaat karena efektif untuk mencegah berkembangnya nyamuk sehingga membuat lingkungan pulau simuk agar pulau ini lebih sehat dan aman dari gangguan penyakit yang ditimbulkan oleh gigitan nyamuk”.tandas Kapolres Nisel AKBP BONEY WAHYU WICAKSONO, S.I.K.
Kapolres Nias Selatan menambahkan, hal ini kita laksanakan dengan bersinergi kepada Dinkes pemkab Nias Selatan yang dipimpin oleh Staff ahli Bupati Nisel seksama Sarumaha dan dr.henny duha,beserta beberapa petugas kesehatan dari pemkab Nisel.
“tentunya pengasapan atau fogging hanya bersifat sesaat, sementara yang lebih utama adalah kepedulian bersama untuk menjaga lingkungan tempat tinggal juga tempat kerja kita agar jangan sampai terkena penyakit malaria maupun demam berdarah”.
Selain kegiatan fooging asap pencegah malaria,Dinkes Nisel beserta personil polres Nias selatan melaksanakan sosialisasi pencegahan berkembangnya nyamuk malaria dan penanganan awal bagi orang yang diduga sudah terjangkit malaria,untuk segera mendapat pertolongan pertama dimana pulau simuk adalah zona yang sangat sulit dijangkau oleh signal jaringan komunikasi.
Dinas kesehatan Pemkab Nias selatan juga berharap pihak Pemerintah desa terkait bersama seluruh masyarakat Nias selatan khususnya di daerah kepulauan yang menjadi endemi malaria dapat melakukan hal serupa di setiap desanya, sehingga Nias selatan dapat bebas dari malaria.
(Humas Polres Nias Selatan)