Bengkulu||TransTV45.com||Sebuah bangsa dengan peradaban yang maju senantiasa memulainya dengan menyiapkan generasi yang bermutu. Generasi itu dibangun melalui kecintaan mereka terhadap buku. Menyiapkan generasi yang menyukai buku merupakan sebuah upaya penting yang mesti dilakukan saat ini.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengungkapkan hal tersebut di tengah peringatan Hari Buku Anak Internasional yang diperingati setiap tanggal 2 April. Tahun ini perayaannya disponsori oleh International Board On Books For Young People (IBBY) Jepang.
“Buku merupakan jendela untuk melihat dunia yang luas. Membangun generasi yang tumbuh bersama buku-buku berkualitas adalah satu tugas penting agar anak-anak memiliki kekayaan perspektif dan pengetahuan untuk membangun bangsa yang besar,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Selasa (2/4/2024).
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, guna memompa budaya baca di masyarakat, pemerintah harus menjadi pelopor, bukan hanya melalui institusi pendidikan yang sudah ada, namun perlu penguatan dengan gerakan literasi di luar sekolah.
“Bersama media Pedoman Bengkulu dan Pemerintah Kota Bengkulu saya pernah bekerjasama untuk membangun generasi seribu buku. Meski upaya ini nampak sederhana, tapi kesan yang ditanamkan dalam generasi yang mengikuti kegiatan ini mereka bawa hingga dewasa,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Kakak Pembina Duta Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu ini menekankan, upaya untuk membangun generasi buku dengan membuat program-program yang mengakar serta terimplementasi optimal dan konsisten di tengah-tengah masyarakat memang bukan perkara mudah.
“Tapi bila semua pihak bekerjasama dengan serius, demi membangun peradaban yang terbaik, upaya ini harus dianggap sebagai kewajiban. Peran literasi dalam kehidupan sangat penting, apalagi di era teknologi yang terus berkembang dengan pesat,” tutur Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan kategori literasi yang masih rendah yang sebabnya ditimbulkan karena masyarakat memiliki minat membaca yang masih rendah.
“Jadi memang perlu terobosan yang mesti dimulai dari anak-anak. Apa yang dilakukan pemerintah harus mendapat dukungan dari segenap komponen masyarakat sehingga anak-anak Indonesia memiliki kecintaan terhadap dunia literasi,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Tim Redaksi