Hama Serang Tanaman Pisang, Para Petani Dan Kades Ndondo Minta Dinas Terkait Segera Turun Ke Lokasi 

Daerah1921 Dilihat

Ende||TransTV45.com|| Belakangan ini, para petani di kecamatan Wewaria dan Maurole keluhkan soal tanaman pisang yang terserang hama sehingga mengakibatkan gagal panen.

 

Ternyata masalah tersebut tidak hanya terjadi di dua kecamatan itu, melainkan termasuk di kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende, NTT.

 

Us Pero salah satu petani di Desa Ndondo, Kecamatan Kotabaru kepada media (12/04/24), mengatakan, bicara soal hama pisang, khususnya dibeberapa desa di Kecamatan Kotabaru sudah terjadi sejak dua bulan sebelumnya.

 

“Petani di Desa Ndondo, Rangalaka, Niotonda, Loboniki, Nuanaga, Tou Barat keluhkan masalah tersebut dari Bulan Februari hanya belum ada penanganan dari pemerintah”,katanya

 

Menurutnya, jika pemerintah tidak segera menyikapi persoalan ini, tidak menutup kemungkinan masyarakat bisa mati kelaparan apalagi dengan situasi kenaikan harga beras yang melonjak drastis saat ini.

 

“Khususnya di beberapa Desa di wilayah kami itu, pisang bukan hanya digunakan untuk makan tetapi lebih banyak untuk jual guna menghidupkan ekonomi rumah tangga. Dengan kejadian ini tidak ada satupun pedagang yang mau membeli pisang petani karena isi didalamnya hitam semua ketika direbus jadi merah “,jelasnya

 

Us berharap pemerintah kabupaten melalui dinas terkait segera merespon persoalan dimaksud sehingga penderitaan yang dialami masyarakat bisa teratasi.

 

“Kami minta Pemkab Ende bisar respon keluhkan masyarakat di beberapa desa ini”,pintanya

 

Senada dengan Us Pero, kepala Desa Ndondo Paulus Wula yang dikonfirmasi media (12/04/24), membenarkan hal tersebut.

 

Mosalaki Pu’u tanah Ndondo itu mengatakan, yang disampaikan oleh salah satu petani di Desa Ndondo itu benar, dan hal tersebut sedang dialami petani di beberapa desa saat ini.

 

“Sebagai pimpinan wilayah saya minta pemerintah kabupaten melalui dinas teknis terkait segera turun melakukan deteksi dini sehingga penderitaan petani tidak berkepanjangan”,harapnya

 

Arnold Dewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *