Purwokerto||TransTV45.com||Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengungkap motif pelaku penembakan terhadap juru parkir (jukir) Hotel Braga Purwokerto,Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Sabtu (27/04/2024) dini hari hanya karena masalah uang parkir.
Pelaku Anang Yusup Riyanto (31) tahun asal Cileunyi,Bandung, Jawa Barat,yang kini tinggal di Banyumas tega menembak Fajar Subekti sebanyak dua kali.
“Harusnya banyar parkir itu Rp 15 ribu,dia (pelaku) hanya punya uang Rp 7 ribu,karena emosi pelaku menembak juru parkir dua kali,” kata Kapolda Jawa Tengah saat konferensi pers di Mapolres Banyumas,Senin (29/04/2024).
Ia mengatakan jika pelaku datang ke salah satu tempat hiburan malam di hotel tersebut bersama empat rekannya.setelah selesai dan hendak keluar dari parkiran kendaraan,pelaku tidak memiliki uang hingga akhirnya emosi dan melakukan penembakan.
Usai ditangkap polisi melakukan pengembangan dan mendapatkan pemasok senjata termasuk mengamankan barang bukti sejumlah senjata api rakitan.senjata tersebut diantaranya 1 pucuk berjenis revolver berisi 5 butir peluru kaliber 9 milimeter, 1 pucuk senjata api rakitan jenis revolver NAA kaliber 22 milimeter,1 pucuk senapan air gun PCP kaliber 177/4,5 milimeter,1 pucuk air gun Laras pendek.
Selain senjata api,pihak Kepolisian juga mengamankan sejumlah peluru diantaranya 38 butir peluru tajam kaliber 9x 19 milimeter,85 butir peluru hampa kaliber 5,6 atau 22 milimeter,57 butir peluru tajam kaliber 5,6 atau 22 milimeter dan 3 proyektil kaliber 9 milimeter.
“Modus pelaku menggunakan senpi (senjata api) rakitan jenis revolver dengan menembakkan kearah korban dua kali.Jadi senjata itu rakitan,tapi proyektilnya asli,” kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Banyumas,Senin (29/04/2024).
Pelaku ini menggunakan senjata rakitan dengan lima butir peluru kaliber 9 milimeter.Akibat dua tembakan tersebut korban mengalami luka cukup serius pada bagian dada dan perut.
“Yang satu kena dada tembus dan yang kedua kena perut,itu yang bersarang di hati,” jelasnya Kapolda Jawa Tengah.
S.Riyanto