Membangun Generasi Emas, Program Hopeful Hearts Menyediakan Pembelajaran Bahasa Inggris Gratis Bagi Anak-Anak Panti Asuhan

Pendidikan185 Dilihat

Jakarta, TransTV45.com || Dalam era globalisasi ini kemampuan berbahasa asing menjadi semakin penting, Bahasa inggris tidak hanya membuka peluang kerja, tetapi juga memperluas hubungan sosial dan pemahaman terhadap informasi global. 2.Profil Hopeful Hearts Organisasi siswa non-profit di dirikan oleh Edbert Sunarpo, Marco Gunawan, dan Rohan Lukhwani, murid kelas 11 dari Singapore Intercultural School, Mengajar pembelajaran bahasa inggris dasar gratis untuk anak-anak dan remaja di panti asuhan.

Dengan pemahaman Bahasa Inggris, bertujuan untuk membantu siswa-siswi agar tetap terhubung dengan perkembangan global. 3.Alasan Bahasa Inggris Berguna – Bahasa Komunikasi Internasional. Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi di 53 negara dan diajarkan sebagai bahasa kedua di lebih dari 118 negara. Menjadi bahasa kedua yang paling umum di dunia memudahkan komunikasi dengan warga global, Akses ke Hiburan dan Internet, Bahasa inggris mendominasi media hiburan seperti film, musik, dan buku.

Sebagian besar konten internet tersedia dalam bahasa Inggris, memungkinkan akses lebih luas ke informasi online. – Meningkatkan Kecerdasan. Pembelajaran bahasa asing meningkatkan kemampuan kognitif dan analitis. Studi menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa baru dapat memperkuat struktur otak dan meningkatkan kreativitas. 4.Partisipasi dan antusiasme Murid Panti Asuhan.

Dalam kegiatan tersebut Sekitar 15 murid panti asuhan berpartisipasi dalam program Hopeful Hearts. Kelas interaktif dengan kelompok kecil mendukung fokus dalam pembelajaran. Program dilaksanakan di panti asuhan Karena Kasih, Sunter, Jakarta Utara. Murid-murid terlibat dalam kegiatan praktis seperti mengerjakan lembar kerja, berbicara lisan, dan bermain permainan gim berbasis bahasa Inggris. Antusiasme dan partisipasi aktif mereka menjadi indikasi kesuksesan program ini dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. 1Hopeful Hearts Press5.

Pemimpin organisasi Edbert mengatakan bahwa Organisasi Hopeful Hearts adalah organisasi independen yang kami bentuk sebagai mahasiswa, sehingga tidak ada campur tangan dari sekolah, dan semua program kami dibuat oleh siswa sendiri. Kami menjalankan program ini bersama tim kami yang terdiri dari sembilan siswa Singapore Intercultural School.Pertama saya sebagai pimpinan organisasi 1.Edbert 2.Rohan. 3.Marco. 4.Kenneth Lie 5. Andrew Djajakusli 6. Darrel Darmawan 7. Kyandra Sutjiono 8. Cherish 9. Revlyn.

Kami melihat data bahwa Indeks Kemampuan Bahasa Inggris Indonesia masih berada di urutan 79 dari 113 negara, sehingga masih banyak ruang untuk perbaikan. Sebagai siswa yang fasih berbahasa Inggris sejak kecil, bersama siswa lainnya memutuskan untuk berbagi pengetahuan kepada teman-teman di panti asuhan, karena kami yakin bahwa pengenalan bahasa Inggris sangat penting di kalangan anak-anak sampai remaja.

Rohan menambahkan Di program kami, selain belajar, kami juga menerapkan sistem pembelajaran interaktif, di mana komunikasi tidak hanya dari guru (satu arah), tetapi menjadi dua arah antara guru dan murid guna meningkatkan motivasi sekaligus mendorong para murid untuk bertanya. Program kita dimulai dengan jumlah murid panti asuhan yang sedikit, karena kami ingin siswa-siswi untuk belajar lebih mendalam. Dengan batch yang kecil para siswa bisa belajar lebih intensif, “Fokus dan kelas kecil untuk pendekatan pembelajaran yang lebih personal.”

Sebagai penutup Marco juga menyampaikan walaupun kami hanya bisa mengajarkan bahasa Inggris pada tingkat dasar, kami berharap ini bisa menjadi dasar bagi mereka untuk memperdalam bahasa Inggris ke tingkat yang lebih tinggi di masa depan.||Reporter:Suparman

(Sumber:Ruslan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *