Bantuan Dana BK 3,85 Milyar Yang Di Terima Desa Suko Kecamatan Sidoarjo Untuk Membuat Pasar Baru Mangkrak Dan Belum Selesai

Daerah54 Dilihat

Sidoarjo||TrensTV45.com||Berawal dari adanya laporan dana BK yang di kirim kantor pusat lembaga PKN, data tersebut adalah daftar penerima bantuan BK yang di terima hampir semua desa yang ada di kabupaten Sidoarjo dari tahun 2018 sampai 2023, dana yang di terima antara lain Dana BK, dana DD, dana A DD, dana bagi hasil pajak daerah, dan dana bagi hasil retribusi daerah, setelah mendapat perintah dari ketua umum, ketua PKN Kabupaten Sidoarjo yang akrab di panggil bang Deni melakukan Investigasi pada 25 Mey 2024, dari nilai anggaran yang cukup fantastis yang di terima desa Suko sebesar Rp 3.850.000.000, sebagai kontrol sosial masyarakat, Deni melakukan investigasi untuk memastikan apa dana tersebut sudah terserap, dari hasil informasi beberapa LSM dan rekan media dana tersebut di kerjakan untuk pembangunan pasar baru desa Suko, setelah mendapat informasi Deni membuka data dan menemukan foto bulan Oktober 2023 bangunan masih dalam pengerjaan pembuatan rangka besi kanal H, pada saat awak media meminta keterangan Deni mengatakan ” dari informasi yang saya dapat sementara pekerjaan pasar ini di sub kan ke kontraktor, dengan nilai sekitar Rp 2.800.000.000, nanti akan saya pastikan lagi berapa nilainya ” jelasnya,

 

 

Deni juga menambahkan jika bantuan BK itu pencairan anggaran tahun 2022, tetapi dari hasil temua di lapangan foto pekerjaan bulan oktober 2023 baru terpasang rangka besi dan pondasi, dalam kesimpulan nya uang tersebut mengendap satu tahun, dan dari bukti sampai saat ini pembangunan pasar belum 100 persen jadi untuk itu patut di pertanyakan di karenakan anggaran yang di cairkan dari pemerintah tidak sedikit, sampai saat ini bangunan pasar belum bisa di manfaatkan oleh masyarakat, untuk menghitung detail nilai bangunan agar tahu kerugian negara harus mendatangkan tenaga ahli yang sudah bersertifikat, dan Deni siap menanggung biaya mendatangkan tenaga ahli demi terciptanya pemerintah bersih dari korupsi, hasil temuan sementara sudah di sampaikan ke kantor pusat sambil menunggu instruksi dan perintah ketua umum,

 

 

pada saat awak media meminta Deni menunjukan data penerima bantuan untuk semua desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo, untuk tahun 2022 dana yang di terima seluruh semua desa Rp 338.223.997.722, dan desa Suko Kecamatan Sidoarjo dana yang di terima keseluruhan tahun 2022 sebesar Rp 4.865.259.107, dan di tahun 2023 dana yang di terima untuk semua desa meningkat dua kali lipat menjadi Rp 651.675.933.338, di desa Suko Kecamatan Sidoarjo tahun 2023 dana yang di terima Rp 2.877.290.822, selain itu informasi dari salah satu ketua RW di kecamatan Candi yang berinisial Bakri mengatakan pada tahun 2023 juga beberapa desa mendapatkan dana BK dari partai dan anggota dewan, pada saat awak media meminta keterangan Bakri 26 Mey 2024 mengenai pengunaan dana BK yang di terima di desanya sebesar Rp 310 juta beliau mengatakan ” yang saya tahu desa saya mendapatkan dana BK dari partai dan dewan, bahkan saya sendiri yang mengambil uangnya karena saya yang mengajukan, dan saya sempat protes ke desa masalah bangunan yang di tulis Rp 100 juta padahal dapat Rp 150 juta akhirnya anggarannya di rubah ” ungkapnya, Bakri juga mejelaskan kalau total anggaran BK yang di terima oleh desanya dari partai dan dewan totalnya ada Rp 350 juta rinciannya ada yang Rp 150 juta, Rp 100 juta, dan Rp 50 juta ada dua partai, untuk yang dana BK dari pemerintah daerah Bakri tidak mengetahui dan di gunakan apa saja juga tidak tahu karena tidak di libatkan,

 

pada tanggal 27 may 2024 awak media ke lokasi bangunan pasar Suko yang baru, bangunan tersebut memang belum selesai dan di tutup pagar bekas proyek jadi kesulitan untuk masuk, di celah-celah lobang awak media melihat tembok penyekat stand banyak yang roboh, karena merasa janggal awak media menanyakan warga yang tidak berkenan di sebutkan namanya mengatakan ” itu bukan di bongkar memang roboh sendiri saya juga tidak tahu kapan bangunan ini di lanjutkan ” ungkapnya, berdasarkan bukti foto di lapangan ada beberapa batu bata yang terlihat lepas bukan karena tekanan atau benturan tetapi lepas seperti kurang semen, tetapi saat awak media menanyakan kepada salah satu orang yang pernah mengawal pekerjaan tersebut memberikan informasi bahwa itu di robohkan orang-orang pengajian sebab tempat tersebut pernah di pakai pengajian beberapa bulan lalu,

 

Tim Redaksi 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *