Sulawesi Tengah || Transtv45.com || Kamis 4 juli 2024 Polemik dugaan seleweng fulus perjalanan dinas di RSUD tolitoli aroma bau busuk mulai tercium senilai 200 juta dari hasil audit Badan pengawasan keuangan dan pembangunan propinsi sulawesi tengah (BPKP)
Dokter Abdul Kadir mengatakan, temuan terjadi dikarenakan kelalaian saat pertanggungjawaban.
“Temuan disebabkan persoalan tidak lengkap bukti saat pertanggungjawaban”, kata Abdul Kadir
Abdul Kadir mengelak bahwa temuan seleweng fulus itu terjadi bukan pada saat dirinya menjabat sebagai direktur RSUD Mokopido.
“Temuan BPKP ini bukan di zaman saya (duduk sebagai direktur)”, katanya.
Namun, selaku pimpinan di RSUD Mokopido, kata Abdul Kadir, mau tak mau dirinya harus ikut menanggung beban atas temuan penyelewengan fulus tersebut.
“Hanya saja, saya selaku pimpinan di RSUD Mokopido, mau tak mau saya ikut menanggung resiko pengembalian dana sebesar Rp200 juta itu”, kata Abdul Kadir.
Abdul Kadir juga mengaku telah melakukan pengembalian sebagian besar temuan itu ke BPKP.
Akan tetapi, Sang dokter enggan menyebut detail jumlah nominal yang telah dikembalikan tersebut.
“Saya tidak tahu berapa yang sudah dikembalikan ke BPKP. Pokoknya sebagian besar sudah kita kembalikan”, pungkasmya, sembari menyebut bahwa kejadian terkait adanya temuan BPKP bukan hanya terjadi di RSUD Mokopido, namun juga terjadi di instansi lainnya di Tolitoli kata Dr Abdul kadir selasa 2 juli 2024
Dewan pimpinan laskar anti korupsi pejuang 45 DPD LAKI P45 Sulteng Temuan perjalanan dinas diduga fiktif RSUD tolitoli merupakan hasil audit BPKP tahun anggaran 2023 mencuat aroma busuk OPD instansi lainya juga ikut tercium dan hingga saat ini diduga belum dilakukan pengembalian kerugian keuangan negara
” APH jangan berpangku tangan. APH harus mengawal persoalan ini “. Tegas DPD LAKI P45 Sulteng
Minhar