Sidang Lanjutan Kasus Kerusuhan PLTA Marancar : Kuasa Hukum Bantah Keterlibatan Anggota DPRD

Berita, Daerah79 Dilihat


Padangsidimpuan, TransTV45.com ||Sidang lanjutan kasus kerusuhan di pintu gerbang gate R17 PLTA Marancar pada 16 Februari 2024 kembali digelar di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan. Dalam persidangan, keterangan saksi sekaligus humas PT SAE Group, Fahrul Rozi Pasaribu, menyebutkan adanya oknum anggota DPRD Tapanuli Selatan (Tapsel) berinisial AS yang berada di lokasi kejadian dan diduga memprovokasi massa.

Menanggapi hal tersebut, Mustaqim Hanafi Pulungan, S.H., kuasa hukum AS, membantah keras pernyataan tersebut. “Pernyataan bahwa klien kami AS ikut memprovokasi massa sangat keliru dan tidak berdasar,” tegas Mustaqim saat ditemui wartawan di Batu Coffe Sipirok.

Mustaqim menjelaskan bahwa AS tidak berada di lokasi kejadian saat kerusuhan pecah. Ia baru datang ke lokasi setelah mendengar adanya keributan massa dan bermaksud untuk mencegah meluasnya kerusuhan. “Klien kami merupakan putra daerah Marancar dan berada tidak jauh dari lokasi kejadian saat itu. Ia datang dengan niat baik untuk meredam keributan,” ujar Mustaqim.

Lebih lanjut, Mustaqim menekankan bahwa AS pada tanggal 16 Februari 2024 masih sibuk mengawal suara pemilu legislatif yang telah berlangsung pada tanggal 14 Februari 2024. “Tidak mungkin klien kami berada di lokasi kejadian saat kerusuhan,” tegasnya.

Mustaqim juga menjelaskan bahwa kerusuhan tersebut dipicu oleh aksi mogok kerja yang dilakukan oleh sejumlah karyawan PT SAE Group pada tanggal 15 Februari 2024. Aksi mogok kerja ini dilatarbelakangi oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak oleh perusahaan tanpa surat peringatan, penerimaan karyawan di luar putra daerah, pemotongan gaji, dan penggajian yang tidak jelas.

“Kondisi ini tentu menimbulkan kemarahan massa, khususnya putra daerah setempat. Perusahaan seolah membiarkan kondisi ini hingga memuncak, padahal pemotongan gaji masih terus berlangsung,” ungkap Mustaqim.

Mustaqim menegaskan bahwa AS, sebagai anggota dewan Kabupaten Tapsel dan putra daerah Marancar, berempati dan membela hak-hak warganya. “Klien kami hadir di lokasi dengan niat baik untuk meredam kerusuhan dan mencegah meluasnya konflik,” tutupnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *