Jakarta– Transtv45.com II – CV. Azaria Papua Consultant (APC) memberikan teguran keras kepada kontraktor CV. Samy Abadi yang dikelola oleh Samy Mou. Proyek Penanganan Ruas Jalan Sp. Trans Yamdena – Atubul Da mengalami ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pekerjaannya, yang berpotensi akan mempengaruhi kualitas infrastruktur.
Surat Teguran ini diberikan oleh CV. Azaria Papua Consultant yang dipimpin oleh Azaria Pasalmunizma, ST, kepada penyedia jasa CV. Samy Abadi. Perusahaan ini digunakan oleh Alan, menantu dari Agus Thiodorus, seorang pengusaha sukses di Tanimbar, dan juga merupakan keluarga dari Bupati terpilih saat ini yaitu Ricky Jauwerissa.
Surat tersebut bernomor 16/S.TEGURAN/APC/X/2024, yang diterbitkan oleh Direktur CV. Azaria Papua Consultant. Azaria Pasalmunizma, ST, menegaskan bahwa penyedia jasa gagal memenuhi tahapan pekerjaan yang telah disepakati, sehingga berpotensi mempengaruhi kualitas infrastruktur yang sedang dibangun.
Samy Mou kepada media ini mengatakan, Benar CV.Samy Abadi itu milik saya namun dipakai oleh Alan menantunya Agus Thiodorus. “Dimana-mana itu kan orang punya perusahan yang kerja, tetapi saya memberikan kuasa secara Notaris kepada Saudara Alan,”akui Samy dengan tegas.
Ternyata Teguran ini bukan baru kali pertama diberikan. Tetapi sebelumnya, surat teguran dengan nomor 15/S.TEGURAN/APC/X/2024 telah dikeluarkan pada 24 Oktober 2024, menindaklanjuti hasil dari pemantauan yang langsung di lakukan oleh Tim Supervisi dilokasi proyek. Selain itu, teguran ini juga berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat bersama antara Owner (PPK, PPTK, Direksi), Kejaksaan Negeri Saumlaki, Konsultan Supervisi, dan Penyedia Jasa untuk memastikan pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi teknis dan volume kontrak yang sudah ada.
Berdasarkan hasil pengawasan di lapangan, ditemukan bahwa CV. Samy Abadi tidak menjalankan tahapan pekerjaan sesuai standar dan kesepakatan. Beberapa poin utama yang diabaikan oleh kontraktor antara lain:
Pembersihan badan jalan sebelum pengerjaan lapis resap pengikat (prime coat) tidak dilakukan dengan maksimal. Padahal, tahap ini sangat krusial untuk memastikan daya rekat yang optimal antara permukaan jalan dan lapisan aspal berikutnya. Adanya sisa material dan debu dapat menyebabkan kegagalan struktural di kemudian hari.
Prime coat (lapis resap pengikat) tidak sesuai standar waktu. Sesuai spesifikasi teknis, setelah prime coat diaplikasikan, harus dibiarkan minimal 1×24 jam sebelum dilanjutkan dengan pengaspalan Laston Lapis Aus (AC-WC). Namun, CV. Samy Abady diduga melakukan percepatan tanpa mengikuti prosedur yang benar, yang berisiko menyebabkan daya rekat antar lapisan aspal nantinya menjadi lemah.
Trial mix Laston Lapis Aus (AC-WC) sebanyak 50 ton tidak dilakukan sesuai prosedur. Tahapan ini merupakan uji coba penting sebelum pengaspalan utama dilakukan. Setelah hasil ekstraksi masuk, pengaspalan baru bisa dilanjutkan serta di kerjakan sesuai volume kontrak dan spesifikasi teknis yang ada. Namun dalam hal ini, penyedia jasa tidak menjalankan tahap ini dengan baik dan benar, sehingga kualitas aspal yang telah digunakan ini berpotensi sangat tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Kesalahan-kesalahan ini menunjukkan kelalaian serius dari pihak kontraktor, yang berpotensi mengancam kualitas jalan dan ketahanannya dalam jangka panjang. Jika tidak segera diperbaiki, kondisi ini bisa berdampak pada umur pakai infrastruktur yang lebih pendek, serta meningkatkan risiko kerusakan dini yang akhirnya merugikan masyarakat sebagai pengguna jalan.
Sebagai konsekuensi atas ketidakpatuhan ini, CV. Azaria Papua Consultant memerintahkan penghentian sementara seluruh aktivitas proyek yang di kerjakan oleh ALAN, yang nota bene menantu dari bos AT dan juga keluarga dari Bupati yang baru saja terpilih yaitu RJ, hingga perbaikan dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Penyedia jasa diwajibkan segera: Melakukan perbaikan terhadap semua ketidaksesuaian yang ditemukan di lokasi proyek pekerjaan, Berkoordinasi dengan Owner untuk memastikan semua prosedur teknis terpenuhi sebelum pekerjaan dilanjutkan, Mengikuti spesifikasi teknis dan standar kualitas yang telah disepakati dalam kontrak kerja.
Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai standar, menghindari potensi kerusakan dini, serta menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna jalan.
CV. Azaria Papua Consultant menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi bagi kontraktor yang lalai dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam proyek infrastruktur yang berdampak langsung pada kepentingan publik.
Saat dikonfirmasi, penanggung jawab konsultan, Jek Watunglawar, menyatakan bahwa proyek ini “tidak ada masalah”, meskipun sebelumnya telah mengeluarkan teguran.
Diakuinya bahwa “Memang ada Surat Teguran dari kami, tetapi sudah dibenahi oleh penyedia,” ujarnya. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci bagian mana yang telah diperbaiki dan bukti perbaikannya.
Sementara itu, pihak kontraktor CV. Samy Abadi belum memberikan tanggapan meskipun sudah dihubungi oleh media ini.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pengawas lapangan sebenarnya telah memberikan peringatan kepada pihak yang menjakankan pekerjaan tersebut, tetapi tidak diindahkan oleh kontraktor. Mungkin saja yang menjalankan pekerjaan jalan ini dia Rakus Proyek, akibatnya kualitas pun akan sangat tidak bertahan lama.
“Kami sebagai masyarakat berharap agar jalan ini berumur panjang, tapi ini dikerjakan tidak profesional. Kami akan melaporkan ke pihak terkait,” ujarnya.
Proyek yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) ini sangat penting bagi warga Atubul Da dan Atubul Dol, karena merupakan jalur utama yang menghubungkan kedua desa. Jika pekerjaan tidak dilakukan dengan benar, jalan ini bisa cepat rusak, terutama karena wilayahnya rawan genangan air di musim hujan.
Masyarakat berharap Pemerintah Daerah sesegera mungkin turun tangan untuk mengevaluasi proyek ini dan menindak tegas para pihak yang terlibat, jangan sampai ada tebang pilih dalam penindakannya. Apalagi yang mengerjakan proyek Jalan ini adalah Alan, yang sama sama diketahui bahwa dia adalah menantu dan keluarga dari Agus Thiodorus serta bupati terpilih saat ini, Sang ALAN inilah yang paling bertanggung jawab dalam pekerjaan tersebut
Gilang.