Batu Pecah Dijarah, CSR Disikat: Taniwel dalam Pusaran Korupsi!

Daerah139 Dilihat

Seram Bagian Barat, Maluku
Transtv45.com || Ketua PABPDSI Provinsi Maluku, Bakri Ely, menggelar wisata pantai di kawasan Pelabuhan Kapal Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat. Sabtu (1/3/2025).

Ely juga mengunjungi Pelabuhan Perusahaan Tambang Marmer di Kecamatan Taniwel, berfoto dengan gunungan ratusan meter kubik batu pecah yang menumpuk di area tersebut.

Namun, di balik keindahan panorama, Bakri Ely menyoroti dugaan penyelewengan dalam pengelolaan batu pecah.

Ia menegaskan bahwa izin pertambangan di Desa Hulung hanya untuk marmer, bukan batu pecah.

“Batu pecah ini diduga akan dikirim keluar daerah demi memperkaya pihak tertentu,” ujar Bakri Ely.

Ia mencurigai perusahaan telah menjual batu pecah ke luar daerah secara ilegal. Jika hanya untuk kebutuhan pelabuhan, menurutnya, jumlah yang dibutuhkan paling banyak 10 hingga 20 dam truk.

“Tapi ini ratusan dam! Truk-truk besar penuh batu pecah, jelas ada yang tidak beres,” tegasnya.

Selain itu, Bakri Ely juga menduga adanya permainan dalam dana CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan.

Pemerintah Desa Hulung seharusnya menerima dana kompensasi tersebut, tetapi ada indikasi dana itu digelapkan.

“Bisa jadi uang CSR dikasih ke desa, tapi malah dilahap sendiri oleh oknum pemerintah desa tanpa dimasukkan ke pendapatan asli desa,” pungkasnya.

Dugaan penyimpangan ini menimbulkan tanda tanya besar: siapa yang bermain di balik bisnis batu pecah ini?

S. Adam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *