May Day 2025, 500-an Anggota F HUKATAN KSBSI Bengkayang Suarakan Kolaborasi dan Tuntutan Pekerja di Pantai Samudera Indah

Berita125 Dilihat


Bengkayang, Kalbar – TransTV45.com || 1 Mei 2025 — Lebih dari 500 anggota Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan (F HUKATAN) Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kabupaten Bengkayang menggelar peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 dengan penuh semangat di Pantai Samudera Indah, Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.

Peringatan yang berlangsung meriah ini mengusung tema “May Day is Kolaboratif Day”, sebuah seruan yang menekankan pentingnya membangun kerja sama antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang adil dan berkelanjutan.

Ketua F HUKATAN KSBSI Kabupaten Bengkayang, Reza Satriadi, dalam orasinya menyampaikan bahwa perjuangan buruh saat ini bukan lagi tentang perlawanan, tetapi tentang menciptakan ruang dialog dan kolaborasi.

“Perjuangan kami bukan untuk menciptakan konflik, tetapi untuk membuka pintu dialog. Kami ingin semua pihak duduk bersama, saling mendengar, dan mengambil tindakan nyata untuk kesejahteraan bersama,” ujar Reza di hadapan ratusan peserta yang hadir.

Enam Isu Krusial Disuarakan Buruh
Dalam momen ini, F HUKATAN KSBSI Bengkayang menyuarakan enam isu krusial yang dianggap sebagai kebutuhan mendesak para pekerja di Kabupaten Bengkayang:

Perubahan Iklim dan Transisi yang Adil bagi Buruh. Buruh di sektor kehutanan, pertanian, dan perkebunan sangat terdampak krisis iklim. Serikat menuntut kebijakan just transition menuju ekonomi hijau yang tetap menjamin keberlanjutan pekerjaan dan perlindungan sosial.

Implementasi Struktur dan Skala Upah
Serikat mendesak seluruh perusahaan di Kabupaten Bengkayang untuk menerapkan struktur dan skala upah secara transparan sesuai dengan Permenaker No. 1 Tahun 2017, demi kepastian hukum dan keadilan bagi pekerja.

Reza juga mengatakan Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal Ribuan pekerja informal seperti petani, buruh harian, dan pekerja rumahan masih belum tercover jaminan sosial. F HUKATAN mendorong agar BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan lebih proaktif menjangkau kelompok ini.

Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Serikat menuntut perlindungan hak-hak pekerja perempuan, termasuk penghentian diskriminasi, pelecehan, serta penyediaan ruang laktasi, cuti melahirkan, dan akses kepemimpinan yang setara.

Ketersediaan Mediator Ketenagakerjaan di Bengkayang
Hingga saat ini, Kabupaten Bengkayang belum memiliki mediator ketenagakerjaan aktif. Serikat meminta Dinas Tenaga Kerja dan Pemerintah Daerah segera menempatkan mediator kompeten agar penyelesaian perselisihan hubungan industrial berjalan cepat dan adil.

Bantuan Hibah untuk Serikat Buruh dari APBD untuk memperkuat peran serikat dalam edukasi dan advokasi, F HUKATAN mendorong pemerintah daerah agar mengalokasikan dana hibah tahunan sebagai bentuk pengakuan terhadap peran strategis serikat buruh. Tegasnya.

Dimeriahkan kegiatan keluarga dan hiburan selain orasi dan penyampaian tuntutan, peringatan May Day tahun ini juga diisi dengan family gathering, berbagai perlombaan untuk anak-anak dan dewasa, serta pembagian doorprize menarik yang menambah semangat dan kegembiraan peserta.

Acara ini menjadi ajang yang tidak hanya mempererat solidaritas antar buruh, tetapi juga menghadirkan suasana rekreatif bersama keluarga, menjadikan Hari Buruh sebagai momen yang membahagiakan dan membangun semangat kebersamaan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa May Day bukan hanya tentang tuntutan, tetapi juga tentang kebersamaan. Pekerja juga berhak berbahagia dan dihargai atas kontribusinya,” tambah Reza Satriadi.

Harapan untuk Masa Depan
Melalui kegiatan ini, F HUKATAN KSBSI Bengkayang berharap pemerintah dan pemangku kebijakan di semua tingkatan semakin terbuka terhadap suara buruh, serta serius merespons isu-isu yang selama ini belum tertangani dengan baik.

May Day 2025 bukan hanya peringatan, tetapi sebuah seruan untuk bergerak bersama dalam solidaritas, kolaborasi, dan keadilan sosial. Ungkap Reza. ||jurnalis:Hartono

 

(Editor Wakorwil Kalbar Suparman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *