Seram Bagian Barat, Maluku
Transtv45.com || Sekretaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Leverne Alvin Tuasuun, menghadiri pertemuan dengan para pedagang minyak tanah, solar, Pertamax, dan Pertalite di Kantor Bupati SBB, lantai III. Kamis (15/5/2025).
Pertemuan tersebut membahas persoalan disparitas harga minyak tanah di berbagai wilayah di SBB, khususnya di Kecamatan Taniwel dan Taniwel Timur, di mana harga eceran bisa mencapai Rp15.000 hingga Rp17.000 per liter.
“Harga minyak tanah di Taniwel sangat tinggi karena tidak adanya pangkalan resmi. Ini berbeda dengan wilayah Huamual yang bisa menjual seharga Rp4.800 per liter karena mendapatkan pasokan langsung dari Hitu,” ujar Tuasuun.
Menurutnya, kondisi ini menunjukkan belum merdekanya masyarakat dalam mengakses kebutuhan pokok energi.
“Ini adalah masalah serius. Masyarakat kita belum merdeka. Karena itu, penting untuk membangun pangkalan-pangkalan minyak tanah di Taniwel, Taniwel Timur, dan pulau-pulau terluar yang selama ini belum tersentuh distribusi langsung,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh kantor distributor atau agen Pertamina yang selama ini beroperasi di luar wilayah SBB harus berkantor di SBB agar pengawasan dan distribusi lebih mudah dilakukan.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) SBB, Abidin Papalia, serta para pedagang dan mitra Pertamina.
“Pangkalan minyak di wilayah seperti Kairatu cukup banyak. Ke depan, pola distribusi harus diatur ulang agar merata ke seluruh 11 kecamatan di SBB,” tambah Tuasuun.
Pemkab SBB menegaskan komitmennya untuk segera menindaklanjuti persoalan ini agar masyarakat tidak lagi terbebani harga energi yang tinggi akibat distribusi yang tidak merata.
S. Adam