Puluhan Siswa Terbengkalai, Papan Nama Sekolah pun Hanya Dipinjam

Breaking News, Daerah444 Dilihat

Seram Bagian Barat, Maluku
Transtv45.com || Harapan besar disampaikan Bapak Dukahara, pemilik lahan yang telah bersedia menyerahkan tanah miliknya demi kepentingan pendidikan di Dusun Losi, Desa Luhu, Kecamatan Huamual.

Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk segera menindaklanjuti rencana pembangunan gedung permanen SMP Negeri 16 Huamual, desak Dukahara

“Terkait persoalan lokasi sekolah, kami sebagai pemilik lahan siap menyerahkan tanah ini untuk sarana pendidikan. Kami hanya berharap pemerintah daerah segera membuka jalan agar pembangunan sekolah bisa segera terlaksana,” ujar Dukahara saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/05/2025).

Menurutnya, tidak ada hambatan dalam hal lahan. Tanah dengan ukuran 80×60 meter tersebut sudah disiapkan, dan bahkan telah disepakati nilainya sebesar Rp. 60 juta untuk pengadaan lokasi. Namun hingga kini, belum ada kejelasan dari pihak pemerintah.

Sudah satu dekade lamanya SMP Negeri 16 Huamual harus menumpang di SD Inpres Losi. Kondisi ini dinilai sangat tidak ideal, terlebih karena sekolah belum memiliki ruang kelas belajar (RKB) sendiri.

Kepala SMP Negeri 16 Huamual, Sarno Samal, mengungkapkan keterbatasan yang dihadapi sekolahnya.

Tampak Sekolah SD Inpres Amaholu Losi

“Kami tidak punya kantor. Papan nama sekolah pun terpaksa dipajang di ruangan yang kami pinjam. Sejak 2016 sekolah ini berdiri, belum ada satu RKB pun dibangun,” ujar Sarno.

Sekolah saat ini masih menumpang di SD Inpres Amaholu Losi, dengan lokasi resmi berada di Dusun Losi, Desa Luhu.

Sarno berharap pembangunan bisa segera dimulai agar proses belajar mengajar berjalan lebih baik.

         Tokoh Masyarakat Dusun Losi

Tokoh masyarakat setempat, Bapak Isaba, turut angkat suara. Ia memohon perhatian dari Bupati SBB dan Kepala Dinas Pendidikan untuk melihat langsung kondisi pendidikan di dusun mereka.

“Kami mohon kepada Kadis Pendidikan SBB agar melihat nasib pendidikan anak-anak kami di Dusun Losi. Mereka butuh sekolah yang layak,” ujarnya dengan nada haru.

S. Adam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *