Reformasi 98, Babak Baru Supremasi Sipil

Berita, Daerah19 Dilihat

LUBUK PAKAM -TransTV45.com|| Setelah Reformasi 1998, muncullah supremasi sipil di Indonesia. Kepala dan wakil kepala daerah yang awalnya dari militer, berangsur beralih ke sipil.

“Kalau dulu, Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang selalu dari militer. Rata-rata dari Kolonel. Kalau kita yang sipil ini, itu enggak terjadi reformasi, tak mungkin bisa jadi Bupati dan Wakil Bupati,” ungkap Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan di Silaturahmi Aktivis Reformasi 98 Sumatera Utara di Balairung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Rabu (21/5/2025).

Di acara yang juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup), Lom Lom Suwondo SS tersebut, Bupati menambahkan, Reformasi 1998 merupakan peristiwa bersejarah yang mengubah arah dan nasib bangsa.

“Inilah yang harus menjadi salah satu fondasinya untuk bangsa ini bisa lebih maju. Tidak bisa kita tinggalkan atau kita lupakan satu sejarah. Mungkin kita tidak berjuang seperti melawan penjajah tahun 45, tapi kita melawan satu sistematika yang berlangsung hampir 30 tahun. Saat itu, hanya para mahasiswa yang mampu untuk mengubah konstelasinya,” jelas Bupati.

Bupati tidak menampik, segelintir orang ada yang menyebut, pascareformasi 98 adalah fase kebablasan dari supremasi sipil. Namun di satu sisi, menurut Bupati, saatnya menunjukkan reformasi adalah jalan yang baik bagi bangsa Indonesia.

“Saya sepakat, acara (silaturahmi aktivis 98) ini harus kita adakan setiap tahun sebagai simbol perjuangan reformasi itu akan terus ada di sepanjang Republik Indonesia ini berdiri,” tegas Bupati.

Sebelumnya, Wabup Deli Serdang yang juga alumni Aktivis Reformasi 98, Lom Lom Suwondo SS menyampaikan, digelarnya silaturahmi dengan para aktivis Reformasi 98 tersebut untuk berdiskusi dan melepas rindu, serta menegaskan jika para aktivis 98 sampai saat ini masih tetap eksis.

“Banyak pendapat, aktivis 98 itu hilang. Tanpa disadari proses perjalanan itu akhirnya sama-sama alumni Universitas Sumatera Utara (USU) didaulat untuk memimpin Kabupaten Deli Serdang,” ucap Wabup.

Wabup berharap, silaturahmi para aktivis 98 tersebut bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang dituangkan untuk mendukung jalannnya program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang.

“Pemikiran-pemikiran yang dihasilkan bisa diberikan kepada kami yang lahir dari sebuah fase republik ini, agar kembali bergeliat dalam berdemokras,” harap Wabup.

Turut hadir pada silaturahmi aktivis 98 itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Deli Serdang, Ny Jelita Asri Ludin Tambunan; Wakil Ketua TP PKK Deli Serdang, Ny Asniar Lom Lom Suwondo; Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs Citra Effendi Capah MSP; Kepala Inspektorat Deli Serdang, Edwin Nasution SH; Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Deli Serdang, Drs Zainal Abidin Hutagalung; Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostan), Drs Khairul Azman Harahap MAP; Kadis Perpustakaan dan Arsip, Mukti Ali Harahap SAg; Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Marzuki SSos; Ketua Al-Washliyah Kota Medan, H Abdul Hafis Harahap; Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem), Drs Adi Winarto MAP; Camat Lubuk Pakam, Rio Laka Dewa SSTP MAP, para aktivis Reformasi 98.

PPBMI

(JWI.D.S )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *