BPJS Ketenagakerjaan dan Grab Beri Perlindungan Mitra Digital

Breaking News6320 Dilihat

Jakarta- BPJS Ketenagakerjaan mendukung inisiatif kolaborasi antara Grab Indonesia dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) RI dalam menghadirkan alternatif kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat melalui program “Rekrutmen Mitra Digital Menjadi Pengusaha UMKM Bersama Grab”.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta, ini membuka peluang bagi ribuan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, untuk bergabung dalam ekosistem digital sebagai Mitra Pengemudi atau Mitra Merchant.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menyatakan bahwa transformasi ketenagakerjaan digital membawa peluang sekaligus risiko bagi pekerja informal.

“Mitra digital menghadapi risiko kerja nyata, mulai dari kecelakaan hingga ketidakpastian di hari tua. Dalam kerja sama ini, mitra yang bergabung akan mendapatkan perlindungan jaminan kerja, termasuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT), bahkan satu bulan bebas iuran dari Grab. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi mewujudkan ekosistem kerja yang layak dan terlindungi,”ujar Pramudya.

Hingga Mei 2025, tercatat belasan ribu mitra Grab telah menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Angka ini diharapkan meningkat mengingat masih banyak pengemudi ojek online yang belum memiliki perlindungan sosial.

Beberapa pencapaian program ini:

– 34 mitra Grab telah menerima manfaat JKK dengan total klaim Rp489 juta.

– 14 mitra menerima manfaat JKM senilai Rp588 juta.

– Salah satu kasus menonjol melibatkan mitra pengemudi di Jabodetabek yang seluruh biaya pengobatannya ditanggung BPJS Ketenagakerjaan tanpa batas plafon.  “Pekerja berhak bekerja keras tanpa cemas akan risiko. BPJS Ketenagakerjaan mengajak seluruh pemangku kepentingan menjadikan kolaborasi ini sebagai contoh pembangunan ekosistem ketenagakerjaan masa depan yang adaptif, inklusif, dan melindungi seluruh lapisan pekerja Indonesia,”lanjut Pramudya.

Menteri Koperasi dan UKM RI, Maman Abdurrahman, mengapresiasi kolaborasi ini sebagai dukungan nyata bagi transformasi UMKM berbasis digital.

“Digitalisasi adalah kunci masa depan UMKM. Platform seperti Grab menjadi jembatan antara pengusaha UMKM dan pasar yang lebih luas.

Dengan akses layanan pengantaran, pembayaran digital, hingga pelatihan, masyarakat bisa tumbuh sebagai wirausaha tangguh. Yang dibutuhkan bukan sekadar bantuan, tapi peluang. Hari ini, Grab memberi peluang itu,”jelas Maman.

Program ini tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga memastikan perlindungan sosial menyeluruh bagi mitra. Grab memfasilitasi:

– Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan di lokasi acara.

– Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi mitra merchant.

– Solusi kendaraan melalui PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI).

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menegaskan bahwa Grab hadir sebagai bantalan sosial di tengah tantangan ekonomi.

“Acara ini dihadiri hampir 2.000 calon mitra GrabBike, GrabCar, GrabMart, GrabFood, dan Agen GrabKios. Lebih dari 50% Mitra Pengemudi Grab sebelumnya adalah korban PHK atau kehilangan pendapatan (Riset ITB 2023).

Kini mereka memiliki penghasilan, akses pelatihan, dan peningkatan pendapatan hingga dua kali lipat (Data Internal Grab). Ini bukan sekadar rekrutmen, tapi momentum membuka harapan baru bagi Indonesia,” tutup Neneng.

Kepala BPJamsostek Cabang Sulawesi Tengah, Luky Julianto, menekankan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja, baik formal maupun informal.

“Perlindungan ketenagakerjaan kini menjadi kebutuhan, tidak hanya memberi kenyamanan bagi pekerja, tetapi juga melindungi ekonomi keluarga saat terjadi musibah. Harapannya, jaminan sosial ketenagakerjaan bisa menjangkau semua pekerja,” pungkas Luky.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *