Besili Warga Suku Anak Dalam (SAD) Tertembak Saat Berburu, Polisi Masih Selidiki Penyebab Insiden

Berita, Daerah13 Dilihat

Sarolangun -TransTV45.com|| Sebuah insiden penembakan mengguncang warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Seorang warga SAD bernama Besili (28), warga Desa Lubuk Jering, dilaporkan mengalami luka tembak serius pada bagian bahu kanan saat sedang berburu babi hutan di kawasan hutan Desa Lubuk Jering, Rabu pagi (25/6).

Informasi pertama kali diterima oleh Polsek Air Hitam sekitar pukul 08.00 WIB, setelah adanya laporan dari warga mengenai adanyay seorang Warga SAD yang tertembak dan dirawat di Puskesmas AIr Hitam. Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK., M.Si, melalui Kapolsek Air Hitam, Iptu Made Yoso, membenarkan adanya insiden tersebut.

Menurut keterangan Kapolsek, kejadian berawal saat korban bersama seorang rekannya—yang hingga kini belum diketahui identitasnya—berangkat berburu babi hutan dihari dan tanggal yang sama sekitar pukul 07.00 WIB. Saat berada di dalam kawasan hutan, secara tiba-tiba korban mengalami luka tembak. Belum diketahui pasti penyebab dan siapa pelaku penembakan tersebut.

“Korban mengalami luka tembak di bagian bahu kanan. Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Jernih untuk mendapat pertolongan pertama, kemudian dirujuk ke RS Simpang Bukit Sarolangun. Karena luka cukup serius, akhirnya korban dirujuk lagi ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk penanganan medis lebih lanjut, termasuk rencana operasi pengangkatan peluru,” jelas Iptu Made Yoso.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kronologi lengkap dan penyebab korban bisa tertembak.

Sementara itu, situasi di lingkungan masyarakat SAD, khususnya di Desa Lubuk Jering, masih dalam kondisi aman dan kondusif. Polsek Air Hitam bersama Sat Intelkam Polres Sarolangun terus melakukan monitoring situasi, penggalangan terhadap masyarakat, dan menjalin komunikasi intensif dengan para tokoh adat serta pemerintah setempat.

“Kami berupaya memastikan situasi tetap kondusif dan menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat memicu keresahan di tengah masyarakat,” tambah Kapolsek.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi, sambil menunggu hasil penyelidikan resmi dari aparat berwenang. Kasus ini kini menjadi perhatian serius karena melibatkan warga dari komunitas adat yang memiliki dinamika sosial tersendiri di wilayah tersebut.

(Masri Syah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *