Seram Bagian Barat, Maluku
Transtv45.com || Gempa bumi beruntun mengguncang Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, sejak 22 Juni 2025, mengakibatkan kerusakan signifikan pada ratusan rumah dan memicu kecemasan warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SBB melaporkan dua gempa terkuat berkekuatan 4,9 SR terjadi pada 22 Juni dan 4 Juli.
Hingga kini, kerusakan tercatat di Desa Latu (233 rumah rusak, 3 KK mengungsi), Desa Hualoy (244 rumah), Desa Tomalehu (17 rumah), Desa Tala (5 rumah), dan Desa Rumahkay (10 rumah). Desa Seriholo belum melaporkan kerusakan.
BPBD memperkirakan jumlah rumah rusak akan terus bertambah seiring pendataan lanjutan.
Sejak gempa pertama, BPBD SBB melakukan asesmen dan pendataan (23 Juni), melaporkan ke BNPB dan BPBD Provinsi (24 Juni), berkoordinasi dengan OPD terkait (25 Juni), menyalurkan bantuan dan mendata kerusakan (26 Juni), serta mendirikan tenda pengungsian (29-30 Juni).
Koordinasi intensif dengan Tim BNPB dilakukan pada 30 Juni hingga 4 Juli, diikuti penyerahan bantuan logistik secara simbolis kepada Bupati SBB pada 4 Juli dan pendirian tenda pengungsian tambahan pada 5 Juli.
Kepala BPBD SBB menyebut kebutuhan mendesak saat ini adalah terpal dan tenda tambahan bagi warga terdampak.
Warga semakin resah karena gempa terus berulang dan mengingatkan pada sejarah tsunami di wilayah tersebut.
Selain penanganan darurat, langkah mitigasi juga disiapkan. Sosialisasi dan mitigasi bencana oleh PVMBG dijadwalkan pada 8 Juli.
Sebelumnya, pelatihan mitigasi bencana KATANA (Keluarga Tangguh Bencana) telah diberikan kepada tujuh desa di Kecamatan Amalatu pada 10 September 2024.
Koordinasi antara BPBD, BNPB, dan OPD terkait dinilai menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana.
Pembangunan infrastruktur tahan gempa dan edukasi kebencanaan terus diupayakan untuk mengurangi risiko di masa depan.
S. Adam