Partisipasi Upacara Kemerdekaan Menurun, Kepala Sekolah Dituntut Beri Sanksi Tegas

Berita, Daerah113 Dilihat

Muna Sultra- TransTv45.Com||Sorotan tajam kembali mengarah pada rendahnya partisipasi murid SD, SMP, dan SMA/SMK di Kecamatan Napabalano dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Fenomena ini bukan hanya memicu kekhawatiran akan menipisnya semangat nasionalisme, tetapi juga mendorong desakan agar para kepala sekolah memberlakukan sanksi tegas bagi siswa yang absen tanpa alasan jelas.

Pemandangan barisan yang tidak penuh, atau bahkan sepinya lapangan upacara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, menjadi bukti nyata pudarnya antusiasme. Kondisi ini membuat geram sejumlah pihak, yang menilai bahwa ketegasan kepala sekolah menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini.

“Upacara kemerdekaan bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi wujud nyata penghormatan kita kepada para pahlawan dan penguatan identitas bangsa,” tegas Agus Minardi, Kepala Biro Sorotnews Sulawesi Tenggara.

“Jika murid dibiarkan tidak hadir tanpa konsekuensi, bagaimana mereka akan memahami nilai-nilai kebangsaan? Kepala sekolah harus berani memberikan sanksi tegas agar ada efek jera dan kesadaran akan pentingnya momen ini.” Lanjutnya

Desakan Penerapan Sanksi Edukatif dan Tegas

Berbagai elemen masyarakat mendesak agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna hingga Kepala Sekolah se Kecamatan Napabalano segera mengambil langkah konkret. Penerapan sanksi bukan berarti hukuman fisik, melainkan bentuk sanksi edukatif yang tegas. Misalnya, pemberian tugas khusus terkait sejarah kemerdekaan, kewajiban membuat esai reflektif tentang arti perjuangan, atau bahkan poin pelanggaran yang dapat memengaruhi nilai perilaku siswa.

“Sanksi harus bersifat mendidik, bukan semata-mata menghukum. Tujuannya agar siswa memahami mengapa mereka harus ikut upacara, dan menyadari bahwa ketidakhadiran mereka adalah bentuk ketidakpedulian terhadap sejarah bangsa,” tambah Agus

Para kepala sekolah diharapkan dapat menjadi teladan dan garda terdepan dalam menanamkan semangat nasionalisme.

Dengan kebijakan yang jelas dan implementasi sanksi yang konsisten, diharapkan partisipasi siswa dalam upacara kemerdekaan dapat kembali meningkat, sekaligus memperkuat karakter bangsa di kalangan generasi penerus.

(Laode Ramuli-Ujang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *