Wapres: Sinergi Elemen Bangsa Perkuat Persatuan & Jaga Keutuhan Indonesia

Berita, Daerah8 Dilihat

SIBOLANGIT -TransTV45.com||Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka menekankan, sinergi seluruh elemen bangsa, termasuk komunitas keagamaan, merupakan hal yang penting dalam memperkuat persatuan dan menjaga keutuhan Indonesia.

Tekad tersebut selaras dengan program dan visi-misi Presiden, Prabowo Subianto agar mampu menjawab berbagai persoalan strategis bangsa.

Penegasan ini disampaikan Wapres saat menghadiri Musyawarah Pelayanan (Mupel) Mamre Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) di Retreat Centre GBKP, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, bersama Ibu Selvi Gibran Rakabuming Raka dan Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan, Kamis (28/8/2025).

Melalui forum musyawarah tersebut, Wapres mendorong lahirnya gagasan strategis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan visi-misi Presiden.

“Saya berharap musyawarah ini bisa melahirkan gagasan dan terobosan yang harus memperkuat komitmen dan konsistensi GBKP dalam menjaga persatuan untuk melindungi keutuhan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk,” ungkap Wapres.

Wapres menambahkan, hasil musyawarah perlu diselaraskan dengan program dan visi-misi Presiden agar mampu menjawab berbagai persoalan strategis bangsa.

“Saya mohon hasil musyawarahnya harus sinergi dengan program dan visi-misi Presiden. (Mulai dari) masalah pendidikan, pangan, maupun lingkungan, ini semuanya nantinya bisa kita jalankan bersama,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wapres menegaskan, keterlibatan komunitas agama dalam setiap program pemerintah menjadi kunci agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat.

“Program dari Bapak Presiden tidak ada artinya kalau tidak bisa dinikmati warganya. Tidak ada artinya kalau tidak tepat sasarannya. Ini yang paling penting,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Moderamen GBKP, Pdt Krismas Imanta Barus, menjelaskan, musyawarah tersebut mengangkat tema, “Mamre Sang Pendidik Sukacita”.

Tema tersebut merupakan wujud refleksi sekaligus tekad Kaum Bapa GBKP untuk terus menghadirkan sukacita dalam mendidik keluarga dan lingkungan sekitar.

“Mupel Mamre kita kali ini dilakukan lima tahun sekali. Temanya juga terarah pada filosofi kehidupan kami, yakni menjadi Bapa atau Mamre yang pendidik sukacita,” ungkapnya.

Pdt Krismas menambahkan, musyawarah yang dilaksanakan itu menjadi sarana evaluasi perjalanan hidup Kaum Bapa GBKP, serta untuk merencanakan program pelayanan pendidikan agar bisa hidup sebagai orang tua yang lebih baik, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Menurutnya, peran Mamre tidak hanya berhenti pada lingkup pribadi, tetapi juga harus memberi dampak nyata bagi keluarga dan komunitas.

“Mamre berfokus sebagai imam di tengah keluarga, bertanggung jawab, membimbing, mengayomi, dan menjaga keluarga agar tumbuh menjadi pribadi yang baik,” tambahnya.

Sebagai informasi, Mamre merupakan lembaga persekutuan Kaum Bapa di lingkungan GBKP. Anggotanya tersebar mengikuti pertumbuhan GBKP yang kini mencakup 856 Runggun (Majelis Gereja), dengan lebih dari satu juta jemaat di 30 provinsi di Indonesia.

Musyawarah Pelayanan Mamre diselenggarakan setiap lima tahun sekali dengan agenda utama mengevaluasi program sebelumnya, merumuskan rencana lima tahun ke depan, serta melakukan periodisasi kepengurusan dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi umat.

Tahun ini, kegiatan tersebut dihadiri sekitar lima ribu peserta yang terdiri atas pengurus Mamre se-Indonesia, jemaat, serta masyarakat sekitar.

PPBMI

(JWI.DS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *