
Bengkayang, Kalbar – TransTV45.com || Upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terus digencarkan oleh Polres Bengkayang. Pada Jumat (31/10/2025) pagi, Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab, S.Sos., S.I.K. memimpin kegiatan Tatap Muka (Tapka) bersama berbagai instansi terkait dalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor dalam penanganan dan pencegahan TPPO di wilayah Kabupaten Bengkayang.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Tunggal Panaluan Polres Bengkayang ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bengkayang Drs. H. Syamsul Rizal, Sekda Bengkayang Yustianus, S.E., M.M., serta perwakilan dari Kodim 1209/BKY, Kemenag, dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bengkayang. Turut hadir para pejabat utama Polres serta Kapolsek jajaran.
Dalam sambutannya, Kapolres Bengkayang AKBP Syahirul Awab menegaskan bahwa penanganan TPPO tidak bisa dilakukan oleh kepolisian semata.
“Penanganan TPPO membutuhkan dukungan dari seluruh instansi, baik pemerintah daerah, TNI, maupun masyarakat. Kami ingin sinergi ini tidak berhenti di forum, tapi diwujudkan dalam aksi nyata di lapangan,” tegasnya.
Kapolres juga mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun, sebagian besar korban TPPO di Kalimantan Barat berasal dari daerah sendiri dan kerap dijanjikan pekerjaan bergaji besar di luar negeri.
Ia pun menginstruksikan agar Satgas TPPO Kabupaten Bengkayang memperkuat koordinasi lintas sektor, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, serta mempercepat respons terhadap setiap laporan agar tidak muncul korban baru.
“Kita semua harus berkomitmen bersama untuk menekan angka kasus perdagangan orang di Bengkayang,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bengkayang, Drs. H. Syamsul Rizal, menyampaikan apresiasi kepada Polres Bengkayang yang telah menginisiasi kegiatan strategis tersebut.
“Pemerintah Daerah siap mendukung langkah Polres Bengkayang dalam mencegah TPPO, melalui peningkatan edukasi masyarakat dan penguatan pengawasan di tingkat desa dan kelurahan,” ujarnya.
Ia menambahkan, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahaya TPPO dan mudah tergiur tawaran pekerjaan luar negeri tanpa prosedur resmi. Karena itu, Pemda akan memperkuat sinergi dengan Forkopimda untuk membangun sistem deteksi dini terhadap potensi perdagangan orang.
Kegiatan Tapka ini juga diisi dengan paparan dari Kabagops Polres Bengkayang, Kompol Rismanto Ginting, S.H., M.Sos., dan Kasat Reskrim AKP Anuar Syarifudin, S.H., M.H.
Kabagops menjelaskan berbagai langkah konkret dalam penguatan Satgas TPPO, mulai dari pembentukan posko digital, pemetaan jaringan pelaku, hingga peningkatan koordinasi antarinstansi.
Sedangkan Kasat Reskrim memaparkan dasar hukum, modus operandi, serta faktor-faktor penyebab terjadinya TPPO dan pekerja migran non-prosedural.
“Kuncinya adalah pencegahan sejak dini. Polres Bengkayang akan terus melakukan penyelidikan, pemetaan, dan edukasi kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam praktik perdagangan orang,” terang AKP Anuar.
Melalui forum ini, seluruh peserta sepakat memperkuat koordinasi dan komitmen bersama dalam memerangi kejahatan perdagangan orang di wilayah Bengkayang.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah untuk melindungi masyarakat dari bahaya TPPO,” tutup Kapolres.
(Humas Polres Bengkayang)
(Publish: Mustafa)





