
Singkawang, kalbar – TransTV45.com || 8 November 2025 — Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) menggelar Konsultasi Publik terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di wilayah Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 8 November 2025, bertempat di Grand Horison Meeting Room, Hotel Horison Ultima Singkawang, mulai pukul 08.30 hingga 14.30 WIB.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Kebijakan, Rencana, dan Program (KRP) pembangunan PLTN nasional yang disusun oleh BAPETEN sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2019 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Keselamatan Nuklir dan Radiasi, serta selaras dengan Rencana Strategis BAPETEN 2025–2029.
Perwakilan BAPETEN, Taruniyati Handayani, selaku Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir, menyampaikan bahwa konsultasi publik ini bertujuan untuk menghimpun masukan dan aspirasi dari masyarakat serta pemangku kepentingan lokal terkait rencana pembangunan PLTN.
“Kegiatan ini merupakan bentuk transparansi dan keterlibatan publik dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan PLTN. Kami ingin memastikan bahwa seluruh aspek, terutama keselamatan dan dampak lingkungan, dikaji secara menyeluruh dan melibatkan masyarakat setempat,” ujar Taruniyati.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian dalam rencana ini adalah Pantai Gosong, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 sebagai wilayah potensial untuk pembangunan PLTN.
Kepala Desa Sungai Raya, Darmadi, S.H., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan harapannya agar kegiatan konsultasi publik ke depan dapat dilaksanakan langsung di wilayah yang direncanakan menjadi tapak PLTN.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan langsung di lokasi tapak rencana PLTN agar masyarakat yang berada di sekitar wilayah tersebut bisa berpartisipasi langsung dan memahami dampaknya secara nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkayang, Samsul Rizal, menekankan pentingnya kajian mendalam terhadap aspek keamanan dan keselamatan dalam rencana pembangunan PLTN ini.
“Kami mendukung penuh upaya pemerintah pusat dalam diversifikasi energi. Namun, dari sisi keamanan dan keselamatan, perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif agar seluruh risiko dapat diminimalkan,” tegasnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Tony Pangeran, dari Partai Golkar, menekankan agar kegiatan konsultasi publik juga dilaksanakan langsung di wilayah rencana pembangunan PLTN. Menurutnya, hal ini penting karena proyek tersebut akan memiliki implikasi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bengkayang.
“Kegiatan seperti ini sebaiknya digelar di lokasi rencana pembangunan PLTN agar masyarakat bisa lebih terlibat dan pemerintah daerah dapat memahami secara menyeluruh dampak dan peluang yang ada, terutama terkait kontribusi terhadap PAD Bengkayang,” ujar Tony Pangeran.
Lebih lanjut, ia juga mengimbau agar BAPETEN lebih intens menyerap aspirasi masyarakat, khususnya yang berada di sekitar wilayah rencana pembangunan.
“Kami berharap BAPETEN terus berkoordinasi dan membuka ruang dialog dengan masyarakat, agar setiap kebijakan yang diambil benar-benar memperhatikan kepentingan daerah dan keselamatan warga,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, akademisi, tokoh masyarakat, serta organisasi lingkungan, dan menjadi wadah dialog terbuka antara BAPETEN dan masyarakat. Melalui forum ini, diharapkan masyarakat memperoleh pemahaman yang jelas mengenai manfaat, prosedur keselamatan, serta dampak pembangunan PLTN terhadap lingkungan dan kehidupan sosial-ekonomi daerah.
(Editor: Suparman)





