KUALA TUNGKAL- TransTV45.com|| Dalam upaya masif untuk meningkatkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas), Kepolisian Resor (Polres) Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) secara resmi memulai Operasi Zebra 2025.
Apel gelar pasukan yang menandai dimulainya operasi ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tanjab Barat, AKBP Agung Basuki, S.I.K., M.M., bertempat di Lapangan Mapolres Tanjab Barat pada Senin, 17 November 2025.
Apel strategis ini dihadiri oleh Wakil Bupati Tanjab Barat, Dr H. Katamso SA. SE. ME para Pejabat Utama (PJU) Polres Tanjab Barat, Kapolsek jajaran, serta melibatkan unsur pendukung lainnya, termasuk Denpom, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Kesehatan Pemda Kabupaten Tanjab Barat.
Dalam amanatnya, AKBP Agung Basuki menyoroti dinamika yang ditimbulkan oleh pesatnya pertumbuhan penduduk dan peningkatan kebutuhan transportasi.
”Kondisi ini tidak terhindarkan lagi berdampak pada kepadatan volume lalu lintas, yang pada akhirnya memicu ketidaknyamanan, kemacetan, bahkan peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas,” ujar Kapolres.
Fokus Utama Operasi: Disiplin dan Penurunan Kecelakaan
Kapolres Tanjab Barat menegaskan bahwa Operasi Zebra 2025 ini memiliki peran krusial dalam menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin dan ketertiban berlalu lintas, termasuk isu penggunaan kendaraan di usia dini.
Selain itu, operasi ini juga menjadi bagian integral dari upaya peningkatan keamanan dan ketertiban di wilayah Tanjab Barat.
Beliau menekankan agar seluruh personel yang terlibat dalam operasi menjalankan tugasnya dengan mengedepankan profesionalisme dan sikap humanis.
”Pendekatan persuasif dan edukatif wajib dikedepankan dalam berinteraksi dengan masyarakat. Namun demikian, penegakan hukum juga harus dilakukan secara tegas dan terukur,” tambahnya.
Strategi dan Penegakan Hukum
Operasi Zebra 2025 akan dilaksanakan dengan dua fase utama. Pada minggu pertama, fokus akan ditekankan pada pendekatan preemtif dan preventif, yaitu kegiatan edukasi dan pencegahan.
Selanjutnya, pada minggu kedua, operasi akan beralih ke fase penegakan hukum yang represif.
Titik-titik yang menjadi sasaran utama operasi adalah lokasi-lokasi yang teridentifikasi sebagai daerah rawan kecelakaan, kemacetan, dan pelanggaran lalu lintas.
Kapolres juga memberikan penekanan khusus pada pemanfaatan teknologi, yaitu Penegakan Hukum Lalu Lintas Elektronik (ETLE). Beliau meminta agar personel memprioritaskan penindakan pelanggaran melalui sistem elektronik ini.
Menutup amanatnya, AKBP Agung Basuki mengingatkan seluruh personel agar senantiasa menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan menghindari segala bentuk tindakan yang dapat merusak citra positif institusi Polri di mata publik.
( arifin )






