
Melawi, TransTV45.com – Di tengah keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas LPG 3 kilogram bersubsidi, kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Pati Krama, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Selasa (23/12/2025), justru mengungkap fakta yang mengejutkan publik.
Sebelumnya, pada 20 Desember 2025, LSM LIBAS (Lumbung Informasi Borneo Act Sweep) melakukan investigasi lapangan menyusul banyaknya laporan warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas LPG 3 Kg bersubsidi. Kelangkaan tersebut berdampak pada melonjaknya harga di tingkat pengecer hingga mencapai dua kali lipat dari harga normal.
“Gas 3 kilogram sekarang sangat langka. Kalaupun ada, harganya selangit. Warga kecil sampai menjerit, apalagi situasi menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Ketua Umum LSM LIBAS, Jasli Harpansyah,
Sekitar pukul 18.05 WIB di hari yang sama, kebakaran besar melanda salah satu ruko di Jalan Pati Krama. Kobaran api disertai dentuman ledakan terdengar berkali-kali, membuat warga sekitar panik dan memadati lokasi kejadian.
Di tengah proses pemadaman, warga dikejutkan oleh pemandangan ratusan tabung gas LPG 3 Kg bersubsidi yang berhamburan keluar dari ruko yang terbakar. Temuan tersebut sontak menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, mengingat warga sekitar mengaku tidak pernah melihat adanya aktivitas penjualan gas LPG 3 Kg bersubsidi di ruko tersebut.
Jasli menegaskan bahwa pihaknya mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera melakukan investigasi menyeluruh, tidak hanya terkait penyebab kebakaran, tetapi juga asal-usul dan peruntukan ratusan tabung gas subsidi yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Saya meminta APH mengusut tuntas. Bukan hanya penyebab kebakaran, tetapi juga keberadaan ratusan tabung gas LPG 3 kilogram subsidi di ruko tersebut. Ini patut dipertanyakan,” tegas Jasli yang juga turun langsung ke lokasi kejadian bersama tim investigasi LIBAS.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan warga sekitar, ruko yang terbakar tersebut tidak pernah diketahui melakukan aktivitas jual beli gas LPG 3 Kg subsidi kepada masyarakat sekitar. Fakta ini semakin memperkuat dugaan adanya penyelewengan distribusi gas subsidi pemerintah.
Meski demikian, Jasli turut menyampaikan keprihatinannya atas musibah kebakaran yang terjadi dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran bersama agar pengelolaan serta pengawasan distribusi gas subsidi ke depan dapat dilakukan secara lebih bijaksana dan bertanggung jawab.
Dy





