Batang hari-TransTV45.com|| Ini suatu tamparan bagi profesi guru dan tenaga pendidik di MDTA yang sering melalaikan tugas dan tanggung jawabnya. Mereka seenaknya meninggalkan tugas. Menciptakan kebodohan siswanya, menikmati gaji buta, tidak malu pada diri sendiri, orangtua siswa, dan pemerintah.
Juga awak media ini mengaku sempat memantau sebuah Gedung Diniyah Takmiliyah Awaliyah DTA Nurul Ikhlas yang ber alamat Desa Mekar Sari Kecamatan Maro Sebo ulu, Kabupaten Batang hari, karena saat itu pukul 15.30 wib Dia bertemu dengan wali murid yang menunggu di dekat gedung DTA Nurul Ikhlas yang ingin menjemput anaknya yang akan pulang habis jam belajar di DTA Nurul Ikhlas tersebut Rabu (20/09/2023)
Saat itu juga awak media ini menayakan kepada wali murid yang duduk – duduk menunggu jam pulang anaknya, maka awak media menanyakan kepada salah seorang yang tidak mau disebut namanya dalam berita ini, berapa orang guru yang mengajar?,maka dengan nada kesal menyampaikan ” iya pak, guru yang mengajar saat ini hanya ada 2 (dua)orang yang lain tidak mengajar Pak, sedangkan gurunya berumlah 7 orang, ada juga salah satu guru yang masuk dalam satu bulan 1 satu kali.makanya anak didik tersebut kucar kacir ibarat ayam kehilangan induknya. ” Ungkap dengan bahasa daerahnya.
“Tidak ada alasan guru malas mengajar karena dia digaji oleh pemerintah, Risiko pilihan, jangan menjadi guru kalau mengharapkan gaji besar, sebab pengabdian seorang guru jauh lebih mulia daripada harta.” Katanya.
Bayangkan, katanya, guru yang pintar bisa menransfer ilmunya kepada murid hingga menjadi manusia cerdas, memahami apa yang disampaikannya. Apalagi mereka yang tinggal di desa. Profesi itu mulia karena guru mendidik anak-anak untuk menjadi pintar, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Guru bertanggung jawab hadir di MDTA dan mengajar. “Saya banyak mendapatkan keluhan dari orangtua di desa bahwa guru makan gaji dan tidak melaksanakan tugas profesi.” Ungkapnya.
Orangtua siswa, katanya, sangat kecewa sikap guru seperti itu karena tahu anaknya tidak mendapatkan pendidikan layak. Anak yang kurang mendapatkan pendidikan yang semestinya, tidak mungkin bisa bersaing dengan rekannya yang terus maju. Orangtua sudah sangat menghargai pendidikan, tetapi guru itu sendiri seakan merusak tatanan pendidikan itu sendiri.apalagi tentang ilmu agama.
Dengan melalui berita ini harapan wali murid mengharap kepada pemerintah setempat Kades,BPD, terutama kepala MDTA dan unsur pemerintah lainnya agar dapat memantau guru – guru yang mengajar di MDTA dan juga membuat papan merk MDTA tersebut.
Masyhuri