Gunungkidul-TransTV45.com|| Pabrik Tunel Garam di Kalurahan Purwodadi Kapanewon tepus kini menjadi buah bibir perbincangan hingga menyedot perhatian warga, sementara menanggapi hal itu kepala dinas Kelautan dan Perikanan Kabupatan Gunungkidul DIY, Krisna Briliyan memberikan keterangan terkait mangkraknya pabrik tersesebut pada senin, 16/10/2023. Keterangan tersebut di sampaikan di ruang perpustakaan kantor Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Gunungkidul, DIY dengan di dampingi oleh, Suhaji selaku wakinya.
“Menurut keterangan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, saat di konfirmasi awak media menyampaikan bahwa Terkait keberadaan pabrik garam yang di Pantai Siung, untuk dinas Kelautan dan perikananan Gunungkidul, tidak mengetahui, karena itu program dari pusat dan langsung ke kalurahan yang di pilih,” jelas Krisna.
Ia juga menyampaikan bahwa, sebenarnya waktu itu ada dua tempat yang akan di tunjuk sebagai tempat untuk’ di jadikan pabrik garam, satu di Purwodadi dan Girikarto, namun dengan pertimbangan, pertimbangan yang menurutnya saluran pipa untuk mengalirkan air dari laut jangkauanya lebih dekat maka, di putuskanlah pabrik tunel garam di dirikan di Pantai Siung kalurahan Purwodadi, ucapanya.”
Sementara, saat di tanya oleh beberapa awak media terkait jumlah anggaran Dana, dari APBN yang di pakai untuk pembangunan pabrik Tunel garam Krisna Briliyan menyebut tidak tau karena, itu langsung dari pusat,” paparnya.
“Dengan ketidak tauan pemerintahan Kalurahan Purwodadi dengan adanya pabrik garam tersebut Krisna Berlian menyebut,” tidak mungkin kalau pemerintah kalurahan tidak tau dan tidak dilibatkan, karena program tersebut langsung dari pusat dan langsung ke Kalurahan,” terangnya.
Dengan polemik mangkraknya pabrik garam yang berada di Pantai Siung, Kalurahan Purwodadi, berkesan saling lempar antara Pemerintah Kalurahan dengan Dinas Kelautan dan perikanan, maka perlu perhatian serius oleh Dinas terkait agar segera di ketahui apa penyebab pabrik tersebut mangkrak dan tidak beroprasi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Briliyan sangat menyayangkan dengan adanya pabrik Tunel garam di kalurahan purwodadi Kapanewon Tepus mangkrak tidak berfungsi.
Ia juga menambahkan seolah tidak adanya ( Roso Andharbheni ) dalam merawat dan mengoprasikan pabrik Tunel garam yang kalo di kelola benar benar dengan serius maka hasilnya akan menjadi kemaslahan warga di gunungkidul,” pungkasnya.
Riyatno