Batu-TransTV45.com||Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Batu mengambil inisiatif untuk menggelar acara khusus guna mengantisipasi potensi masuknya faham radikalisme ke dalam komunitas, berlangsung di hotel Gendis Batu, Kamis ( 26/10/2023 ).
Kepala Bakesbangpol Batu A.Dahlan dalam sambutan pembukaan Sosialiasi pencegahan radikalisme dan terorisme bagi pemangku pendidikan, tokoh agama dan tokoh masyarakat mengungkapkan kegiatan yang dilakukan dalam membangun kebersamaan dan kesadaran kolektif.
“Bakesbangpol Batu mengundang berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, pendidik, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan dalam membangun kebersamaan ” ungkap Dahlan.
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tanda-tanda radikalisme, serta strategi pencegahan yang dapat diadopsi oleh masyarakat sehari-hari.
Disebutkan melalui edukasi dan dialog terbuka, diharapkan masyarakat akan lebih waspada terhadap potensi ancaman radikalisme dan dapat mengambil langkah preventif yang tepat.
Kepala Bakesbangpol Kota Batu menyampaikan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
“Pencegahan radikalisme bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan merupakan tugas bersama seluruh warga ” jelas Dahlan.
Acara ini merupakan salah satu langkah nyata dari Bakesbangpol Batu dalam memperkuat sinergi antar komponen masyarakat untuk melindungi nilai-nilai pluralisme dan keamanan di wilayah Batu.
Diharapkan kegiatan serupa akan terus digelar guna menjaga keutuhan dan kedamaian masyarakat Batu.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, DR. Hesti Armiwulan, S.H., M.Hum; memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya peran semua pihak dalam mencegah tindakan terorisme di masyarakat.
Hesti membagikan informasi terkini seputar strategi pencegahan terorisme yang dapat diadopsi oleh komunitas di Batu.
Dijelaskan, guna mengatasi ancaman radikalisme dan terorisme, pemangku pendidikan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat memainkan peran penting dalam membimbing dan membentuk pandangan positif masyarakat.
“Pemangku pendidikan dari berbagai lembaga, termasuk sekolah dan perguruan tinggi, berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang aman dan mendidik siswa tentang nilai-nilai toleransi, pluralisme, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Mereka juga bekerja sama dengan keluarga untuk mendeteksi perubahan perilaku yang mencurigakan pada siswa ” ungkap Hesti.
Sementara tokoh agama memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan ajaran-ajaran agama dengan cara yang mengedepankan perdamaian dan toleransi. Mereka dapat menjadi model peran yang kuat bagi umatnya, mempromosikan dialog antaragama, dan mendorong sikap inklusif dalam masyarakat.
Tokoh masyarakat, sebagai figur yang dihormati dan memiliki pengaruh, dapat membantu membentuk opini publik dan memobilisasi sumber daya untuk mendukung program pencegahan radikalisme. Mereka juga dapat memfasilitasi dialog dan kolaborasi antara berbagai kelompok dalam masyarakat.
“Kerja sama antara pemangku pendidikan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sangat penting dalam membangun masyarakat yang kuat, toleran, dan aman dari ancaman radikalisme dan terorisme ” paparnya.
DR. Hesti Armiwulan, S.H.,M.Hum; menyatakan harapannya melalui kegiatan ini, akan terbentuk jaringan yang solid dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Batu dan Umumnya di Jawa Timur.
Menurut Hesti, sosialisasi ini menjadi langkah konkret dan program bersama FKPT Jatim dalam menggalang kesadaran masyarakat guna mengatasi ancaman terorisme.
Narasumber dalam sosialisasi selain Ketua FKPT Jatim juga ada Komandan Koramil Kota Batu Kapten Inf.Didik Hartono dan Syahrul Munif, S.H., eks Napiter ISIS.
MK 360