Yogyakarta-TransTV45.com|| Forum Group Discussion 4 Stakeholder, bertajuk “Mempertahankan Existensi DIY dan Kebhinekaan Indonesia’ dengan menghadirkan 4 Narasumber dari empat lembaga, berlangsung di Ruang Yudistira Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (2/10/2023).
Pemateri Kepala Bidang Politik dalam Negeri dan Ormas, Bagas Senoadji, A.TD., MT., mewakili Kepala Badan Kesbangpol DIY., Ketua Forum Ketahanan dan Pembangunan Nasional (Forhanas) Prof. Dr. Djagal Wiseno Marseno., Ketua Bidang IT Forum Keistimewaan dan Kebhinekaan Indonesia (FKKI) bp.Purdyanto., Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Sleman, Yupiter Ome didampingi KSB dan bid.humas., dengan
Moderator Dr.Haryadi Baskoro, M.Hum, Pakar Keistimewaan DIY., serta Tim FKKI.
Kepala Bidang Politik dalam Negeri dan Ormas Kantor Badan Kesbangpol DIY Bagas Senoadji, menjelaskan bahwa salah satu tugas utama Lembaganya (Kesbangpol) adalah melindungi masyarakat, termasuk organisasi masyarakat (Ormas) di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang saat ini berjumlah sekitar 5000 Ormas , dan yang baru terregistrasi melalui Kantor Badan Kesbangpol DIY sekitar 800 Ormas.
Ini memang tugas berat bagi Kesbangpol, tapi hal ini sebagai upaya agar “Ormas-Ormas di DIY tidak dimasuki paham-paham radikalisme atau unsur-unsur yang lain yang mencemari NKRI,” tutur Bagas Senoadji.
Kabid Politik Dalam Negeri dan Ormas, Badan Kesbangpol DIY menjelaskan bahwa Kesbangpol DIY telah mengimplementasikan Sistem Kendali Registrasi Organisasi (SIKRESNO) pada tahun 2023, sebagai langkah perubahan untuk menjaga kerukunan dan perdamaian di DIY, terutama menjelang Pemilu 2024. Ditambah lagi, DIY merupakan “Miniatur Indonesia”, dimana hampir semua warga masyarakat dari seluruh Indonesia ada di Yogyakarta, dari latar belakang suku bangsa nusantara, datang untuk melanjutkan studynya.
Apalagi menjelang Pemilu 2024, yang akan digelar tepatnya tanggal 14 Februari 2024 mendatang, masyarakat pastinya berbeda partai Politik dan dukungan suara, namun masyarakat perlu terus diingatkan agar tetap menjaga persatuan dan kedamaian sebagai suatu Bangsa, jelas Bagas.
Sementara itu, Ketua Forhanas Daerah Istimewa Yogyakarta, Prof.Dr. Djagal Wiseno, menekankan segenap seluruh wilayah khususnya DIY meski terus mengelola keberagaman dengan baik dan tersu terjaga seperti saat ini. Langkah ini penting agar mencegah terjadinya konflik-konflik yang tidak diinginkan menjelang Pemilu 2024.
Potensi pecahnya Kebhinekaan ini cukup besar sehingga perlu dikelola dengan baik dengan satu Instrumen yang bisa diwujudkan dalam bentuk kelembagaan yang kuat, jelasnya.
Bidang IT Forum Keistimewaan dan Kebhinekaan Indonesia (FKKI) bp. Purdiyanto mempresentasikan rencana kerjasama pembuatan IT , akses data Ormas satu pintu kepada Kantor Badan Kesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta. Nantinya data ini mudah diakses oleh pengurus Ormas, lembaga-lembaga yang berkepentingan dan untuk masyarakat secara luas.intinya adalah sistim ini akan sangat mendukung Jogja Smart City.
Sementara itu Ketua IWO-Indonesia Kabupaten Sleman, Yupiter Ome, mengatakan, media adalah pilar ke empat dari sebuah negara Demokrasi seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka wartawan yang tergabung dalam organisasi IWO-Indonesia khususnya siap membangun kerjasama yang baik dengan semua stakeholder dan Pemerintah , guna menciptakan kondusifitas , menjaga kerukunan dan persatuan menjelang pesta demokrasi Indonesia (Pemilu 2024) ,melalui pemberitaan media yang objektif , transparan, Independen dan anti-hoax.
Wartawan-wartawan IWOI terus belajar menyesuaikan diri dengan situasi yang berkembang , tidak perlu ikut memanaskan suasana yang memang cenderung meningkat, seiring masa kampanye para kontestan.
Anggota IWO-Indonesia diharapkan tidak hanya menerima , menyampaikan informasi kepada publik, tetapi informasi yang disampaikan harus memiliki nilai, dimana berita yang disajikan melalui berbagai media anggota IWO-Indonesia dapat menjadi rujukan informasi dan pemberitaan, hal ini adalah bagian dalam rangka menjaga eksistensi Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus cipta kondisi yang damai, demi persatuan dan kesatuan bangsa , menuju Indonesia Emas 2024.
Hal ini sejalan dengan VISI IWO-Indonesia, yaitu terwujudnya Pers bebas, Profesional, Independen dan sejahtera yang menjunjung tinggi Demokrasi , dan terwujudnya tugas pengawasan, kritik, koreksi dan saran terhadap hal yang berkaitan dengan kepentingan umum,” pungkasnya.
Riyatno