Merangin, TransTV45.com ||Dugaan tindakan kekerasan terhadap anak didik di satuan Pendidikan terjadi lagi di Pondok Pesantren Daruh kahfi yang ada di Kabupaten Merangin, yang di duga yayasan tersebut milik Gubernur Jambi.
Keterangan yang berasil di himpun oleh Media TransTV45.com Dugaan tindakan kekerasan tersebut yang telah menimpa salah seorang santri berinisial (SH) pada tanggal 28 januari 2023, Yang dilakukan oleh salah Seorang Okum Guru atau Ustaz yang berinisial Abduh (Pimpinan Ponpes) Dengan menggunakan satu buah Rantang Tepat nya di bagian kepala.
Karena merasa takut atau trauma, Akhirnya santri (SH) Pulang pada tanggal 29 Januari 2024 Dan tidak mau lagi kembali belajar di Ponpes tersebut, Pasca kejadian pemukulan yang telah menimpa diri nya.
Mendapati anak nya pulang secara mendadak, Orang tua (SH) yang berinisial (SD) merasa heran dan bertanya,”kenapa kamu pulang nak,(SH) belum berani buka suara, Selang beberapa jam kemudian (SH) buka suara, sayo di pukul pak, kenapa kamu di pukul nak, tanya ortu nya lagi,,(SH) hanya diam membisu, beberapa menit kemudian, (SH) menjawab, sayo pingin pindah saja pak, sayo dak mau lagi sekolah di sana,saya takut Ungkap (SH).
Di lain pihak, seorang wali lain nya yang berinisial (SK) juga menceritakan kalau anak nya juga pernah mengalami tindakan kekerasan atau pemukulan dari oknum guru yang berinisial Abduh.
Kejam nian buya tu bang,!! anak saya juga pernah di pukul,di aniaya sampai merah-merah (memar) badan nyo bang, dan anak sayo jugo hampir nak di siram pakai tai ayam yang encer bang,ungkap (SK)
Sakit hati saya.! melihat anak sayo di pukul macam tu,akhir nya saya bersamo keluarga pergi mendatangi pesantren tu,hampir bentrok kami dengan buya tu bang, dia ngaku gawe nyo salah, buya tu juga ngatokan kalau yang punyo pesantren tu punyo Al-Haris(Gubernur jambi) dan ngancam mau nelpon Haris bang,tutur nya lagi.
Kapan kejadian nyo,tanya awak media, sekitar lebih dan kurang setahun yang lalu bang, Dulu ada poto nya bang, poto-poto bekas keno pukul (memar-memar)badan nyo,tapi kini lah terhapus bang.
Setelah mendengar semua keterangan tentang tindakan kekerasan pemukulan yang telah terjadi di pondok pesantren tersebut,awak media menghubungi pimpinan ponpes melalui via WhatsAp
Dalam pembicaraan dengan awak media, Abdu, Menyebutkan kalau tindakan nya telah di selesai secara kekeluargaan,
Dan juga menyebut kan kalau awak media cuma mau menyebarkan Fitnah
Berpedoman kepada aturan yang telah berlaku,Tindakan yang telah dilakukan oleh oknum guru tersebut sudah jelas melanggar aturan UU yang berlaku, UU no tahun 2014 pasal 80(2) atas perubahan UU no 23 tahun 2002,(Tentang perlindungan anak).**Tores