Jakarta||TransTV45.com||Pemerintah perlu menggulirkan regulasi dan kebijakan strategis menyangkut pertanian yang tangguh dalam menghadapi berbagai dinamika cuaca dan perubahan iklim guna mengantisipasi dampak buruk yang mungkin ditimbulkannya sekaligus memastikan keberlanjutan pangan untuk generasi ke depan.
Hal itu disampaikan Senator muda Indonesia asal Provinsi Bengkulu Hj Riri Damayanti John Latief yang diinternal Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tengah melakukan pemantauan terhadap Ranperda/Perda tentang Ketahanan Pangan.
“Periksa infrastruktur pertanian di seluruh daerah, terutama di daerah-daerah yang banyak menghasilkan komoditas pertanian seperti Kabupaten Kepahiang. Apakah sudah tangguh dalam menghadapi iklim? Kalau belum harus dibuat tangguh. Pangan ini adalah soal yang penting bagi sebuah bangsa,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Senin (18/3/2024).
Lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur pertanian di daerah-daerah harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing wilayah, sebab, setiap wilayah memiliki kondisi iklim yang berbeda-beda.
“Misal di Kepahiang ada yang mencentuskan pengelolaan kebun kopi tangguh iklim yang ditargetkan pengembangannya bisa menjadi daya tarik wisata. Bukan cuma bakal jadi lokasi wisata alam, tapi juga bisa jadi lokasi wisata budaya, wisata edukasi dan wisata kuliner,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini menekankan, pemerintah sangat perlu memberikan perlindungan ekstra kepada petani kecil dengan memberikan sumber daya pertanian seperti lahan, saluran irigasi dan sarana pertanian lainnya.
“Petani kecil yang berjuang melawan perubahan iklim di desa-desa ini adalah kunci produksi pangan di Indonesia. Saat mereka mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, insya Allah ketahanan pangan Indonesia akan dalam keadaan baik-baik saja,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini menambahkan, tak hanya patut diperhatikan oleh pemerintah pusat, daerah juga perlu untuk mendorong lahirnya desa-desa pertanian yang tangguh terhadap perubahan iklim.
“Pemerintah perlu mengapresiasi berbagai inisiatif warga yang telah menyusun regulasi untuk suksesnya program pertanian tangguh iklim. Semoga kuantitas dan kualitas hasil panen para petani Bengkulu bisa maksimal, kebal terhadap hama dan penyakit,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.
Tim Redaksi