Ende||Trans45.com||Camat Wewaria, Yanuarius Mari,S.H. langsung merespon keluhan warga masyarakat Desa Fataatu dan Fataatu Timur, Kecamatan Wewaria terkait wabah penyakit (Hama) yang menyerang pisang milik petani belakangan ini, sebagaimana diberitakan Transtv45.Com. pada edisi sebelumnya.
Kepada media melalui sambungan selulernya (12/04/24), Camat Anur mengatakan sebagai pimpinan di wilayah tersebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan dinas teknis terkait.
“Kita akan minta pihak dinas turun untuk lakukan deteksi dini karena jangan sampai masyarakat menderita berkepanjangan apalagi khusus di dua desa itu pisang bukan digunakan untuk dimakan saja tetapi termasuk untuk dijual demi mendukung ekonomi rumah tangga”,katanya
Camat Yanuarius meminta masyarakat untuk bersabar karena ini masi masa liburan.
“Setelah masuk liburan saya akan bertemu dengan pihak dinas untuk minta mereka turun temukan solusi bersama para petani yang mengalami dampak dari wabah tersebut”,tutupnya
Diberitakan Media ini sebelumnya, Ratusan tanaman pisang di wilayah Kecamatan Maurole dan Wewaria Kabupaten Ende, NTT, dikabarkan sedang diserang hama yang mengakibatkan petani mengalami gagal panen.
Demikian disampaikan salah satu petani di Kecamatan Maurole, Rafel Rusu kepada media melalui sabungan selulernya (12/04/24).
Rafel mengisahkan, kejadian ini bermula sejak Bulan Februari 2024. Khususnya di wilayah Desa Fataatu dan Fataatu Timur, Kecamatan Wewaria, hampir semua kebun pisang milik peteni habis terserang hama.
“Termasuk di kebun saya juga habis aji (Ade). Walaupun bijinya segar – segar tetapi isinya hitam semua sehingga tidak bisa diambil hasilny untuk makan maupun jual, dan kejadian ini masih berlangsung sampai sekarang”,ungkapnya
Ia menambahkan, kejadian serupa juga kini sudah dialami oleh beberapa petani di Kecamatan Maurole.
“Beberapa kebup pisang milik petani di Kecamatan Maurole khususnya di Kedoboro juga mengalami hal yang sama. Banyak petani yang mengeluh tidak bisa ambil hasil dari pisang karena bijinya di dalam hitam semua”, paparnya
Menurutnya, pisang merupakan salah satu sumber penghasilan bagi petani di dua Kecamatan itu baik untuk di makan dan juga di jual.
“Salah satu sumber penghasilan petani didua Kecamatan itu adalah pisag. Selain digunakan untuk makan pisang juga digunakan untuk jual guna menghidupkan ekonomi rumah tangga dan kebutuhan lainya”,katanya
Dengan kejadian ini, ia menerangkan tentu sangat menekan ekonomi para petani di dua kecamatan itu sehingga ia berharap kepada pemerintah kabupaten Ende melalui dinas terkait segera menyikapi hal tersebut.
“Kita minta pemerintah desa maupun kecamatan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten melalui dinas terkait sehingga masalah ini bisa segera teratasi”, tutupnya
Arnold Dewa