Diduga Pemkab Sambas Lemah, Mantan Kades Tak Kembalikan Aset Milik Desa Tebuah Elok

Daerah253 Dilihat

Sambas||TrensTV45.com||Aset desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, yang dibeli atau diperoleh atas beban APBDes atau perolehan hak lainnya yang sah. Aset atau kekayaan desa harus dikelola dan dikembangkan keberadaannya.(Senin, 6 Mei 2024).

Namun sangat disayangkan beda hal nya dengan Mantan Kades Tebuah Elok yang di duga menggunakan aset bergerak milik Desa Tebuah Elok yang nilai nya ratusan juta rupiah yang diduga untuk kepentingan pribadi.

Berdasarkan, menindaklanjuti surat Edaran dari dinas sosial pemberdayaan masyarakat dan Desa, Kabupaten Sambas, Nomor : 400.10.2.4/002/PD/DINSOSPMD dan Pengawasan Pelaksanaan Inventarisasi Aset Desa dan berita acara hasil pertemuan dikantor camat Subah pada tanggal 21 maret 2024 bersama perwakilan masyarakat Desa Tebuah Elok terkait aset Desa yang masih melekat pada Bapak A/n Harun, S.H maka dengan ini kami atas nama Pemerintah Desa Tebuah Elok meminta kepada bapak agar untuk dikembalikan Aset Desa tersebut berupa kendaraan roda 2 dan roda 4 yang masih di pegang bapak, guna sebagai laporan ke camat Subah dan Dinsos PMD Kabupaten Sambas sebagaimana pembina Aset dan Inventarisasi.

Andi Salah satu masyarakat Desa Tebuah Elok berharap  pihak terkait mengambil langkah – langkah administratif agar mantan kepala desa (Harun) mengembalikan aset Desa berupa kendaraan roda dua dan roda empat yang di beli menggunakan dana Desa Pemerintah Desa Tebuah Elok.

“Saya berharap kendaraan tersebut yang merupakan aset Desa harus di kembalikan dan harapan saya pihak terkait mengambil langkah-langkah administratif, ataupun langkah hukum jika kendaraan tersebut tidak di kembalikan” ujar nya

Korli yang juga salah satu masyarakat Desa Tebuah Elok juga menyampaikan,
“Saya minta agar aset desa,roda dua dan roda empat , mohon dalam waktu dekat ini harus ada di kantor desa, karna roda dua hampir 1 tahun ini tidak ada di desa, trus roda 4,sudah 3 bulan ini tidak ada juga di Desa”. Ujar nya

 

Mulyono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *