Muna||TrensTV45.com||Kasus pelajar inisal P (17) yang gantung diri di Desa Masalili, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara 6 November 2023 lalu masih menjadi misteri.
Menurut pihak keluarga kasus tersebut diduga belum ada kepastian hukum dari polisi. Pasalnya belum ada kejelasan terkait motif kematian.
Irwan Sangia salah seorang keluarga korban mengatakan, bahwa pihak keluarga sudah sekian lama menunggu kejelasan dari Polres Muna terkait motif terjadinya gantung diri yang menghilangkan nyawa salah satu keluarganya itu.
“Keluarga sering mempertanyakan perkembangannya melalui pesan WhatsApp ke penyidik Polres Muna yang menangani kasus itu, namun anehnya pihak Polres Muna selalu memberi jawaban yang sangat tidak memuaskan.” Ujar Irwan saat di temui wartawan di Kendari.
Irwan mengungkapkan, Polres Muna hanya memberikan keterangan kepada keluarga bahwa masih melakukan pemanggilan dan pemeriksaan saksi.
“Keterangan apa lagi yang di cari sementara para saksi sudah menghadiri panggilan sebanyak 3 kali pemeriksaan di Polres Muna, saya pikir Polres Muna tak perlu berdalil dengan alasan seperti itu, dalam jangka waktu yang berbulan-bulan ini mestinya penyidik sudah bisa memberi gambaran mengungkap di balik motif dan tidak perlu menabur alasan, kami keluarga ini anggap justru tidak masuk akal,” ungkapnya.
Lebih lanjut, keluarga korban menduga kasus itu kuat depresi akibat pemerkosaan sehingga korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
“Ini harusnya menjadi fokus Polisi di Muna dalam mengungkap motif di balik terjadinya kematian adik kami, karena kami duga meninggalnya adik kami ini pasti dia depresi di perkosa dan ini merupakan bagian dari kejahatan seksual di bawa umur,” bebernya.
Ia juga menyerobot kinerja Polres Muna dalam mengungkap motif sesungguhnya, pasalnya Polres Muna di duga sudah tidak menjalankan tugas pokok Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita bisa lihat kasus pelajar gantung diri di Desa Masalili sudah berbulan-bulan di diamkan Polres Muna seakan kasus tersebut dianggap tidak penting,” pungkas Irwan dengan nada kekesalannya.
Pihak keluarga korban juga meminta agar polisi bekerja secara profesional dalam menangani kasus tersebut dan menegakkan hukum seadil-adilnya.
“Itu seharunya tugas Kapolres untuk selesaikan, agar kami ini keluarga mendapat keadilan, kalau tidak bisa ya mundur saja begitu harapan kami,” tutupnya.
Tim Redaksi