Seorang Bocah Di Padang Jawi Di Duga Di Aniaya Penjaga SDl

Hukum & Kriminal203 Dilihat

Bengkulu Selatan||TrensTV45.com||Kondisi terkini bocah bernama, Farel (9) warga Desa Padang Jawi Kecamatan Bungas Mas hingga, Minggu 2 Juni 2024, masih mendapatkan perawatan intensif di RS Palembang Sumsel.

 

Dari keterangan pihak keluarga korban, bocah mungil yang masih duduk di bangku kelas 4 SDN 31 Bengkulu Selatan di Desa Padang Jawi tersebut, mengalami cidera yang sangat serius hingga dilarikan ke salah satu RS Palembang.

 

Dalam postingan salah satu keluarga korban di akun Facebook bernama, Herliza Martina (37) menjelaskan, karena korban mengalami cidera serius. Pasca penganiayaan tersebut, kondisi kesehatan korban belum stabil,Bahkan akibat kencangnya tendangan pelaku yang mengenai tubuh mungil korban, sehingga menyebabkan korban mengalami kerusakan pada bagian paru-paru sebelah,kemudian dari pemeriksaan pihak dokter di rumah sakit, terdapat gumpalan darah yang menempel di bagian paru-paru korban. Hal ini jugalah hingga korban sampai dilarikan ke RS di Palembang sejak beberapa hari lalu.

 

“Kini Ananda kami ini (Farel) masih dirawat di Rumah Sakit Palembang. Ananda mengalami kerusakan pada paru-paru sebelah, karena kuatnya tendangan Penjaga Sekolah tersebut,” ungkapnya

 

Herliza melanjutkan, pihak keluarga melalui orang tua korban sudah melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres BS. Polisi sudah meminta keterangan beberapa pihak untuk mencari titik terang perkara itu.Untuk itu pihaknya sangat mengharapkan agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas perkara tersebut. Pihaknya, juga meminta agar pelakunya segera dihukum dengan hukuman yang setimpal.

 

“Kami dari pihak keluarga besar minta Penjaga Sekolah tersebut yang berinisial De itu agar segera menerima hukuman yang setimpal yaitu dipenjara,” tegasnya.

 

Selain itu, lanjut Herliza, pihaknya juga meminta agar pihak sekolah khususnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan juga segera mengambil tindakan atas kejadian ini, Sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Apalagi, sejak beberapa waktu terkahir memang dunia pendidikan di Kabupaten BS sering terjadi masalah.

 

“Dinas terkait juga harus mengambil tindakan atas kejadian ini. Jangan diam saja,” demikian Herliza.”

Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *