Maju Sebagai Bupati, Wujud Cinta Senator Riri Untuk Petani

Breaking News156 Dilihat

Kepahiang|| TrensTV45.com|| Peranan pertanian bagi masyarakat dan negara begitu vital. Saking vitalnya peran tersebut, pemerintah menetapkan Hari Krida Pertanian setiap tanggal 21 Juni. Peringatan yang dimulai sejak tahun 1972 ini merupakan hari penghargaan kepada para petani.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief mengatakan, meski tanpa perayaan yang istimewa, namun Hari Krida Pertanian patut diperingati sebagai bentuk apresiasi ke para pelaku di bidang pertanian dan ternak.

“Saya pada akhirnya meninggalkan kursi di Senayan dan turun ke daerah setelah adanya desakan maju sebagai calon bupati di Kepahiang salah satunya alasannya adalah karena rasa cinta saya kepada petani yang patut untuk disejahterakan,” kata Hj Riri Damayanti John Latief, Jumat (21/6/2024).

Lulusan Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menjelaskan, petani merupakan salah satu ujung tombak dalam sistem perekonomian di Kabupaten Kepahiang yang mayoritas profesi masyarakatnya bertani sehingga sangat layak mendapatkan perhatian ekstra dari pemerintah daerah.

“Pertanian merupakan salah satu sektor unggulan dan penyumbang pendapatan paling banyak di Kabupaten Kepahiang. Banyak orang yang bertumpu hidupnya dari pertanian. Memajukan pertanian berarti memajukan Kepahiang. Mensejahterakan petani berarti mensejahterakan masyarakat Kepahiang,” ujar Hj Riri Damayanti John Latief.

Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bengkulu ini menekankan, ia telah merangkai visi secara khusus untuk memajukan pertanian di Kabupaten Kepahiang melalui modernisasi serta menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur.

“Petani mesti digembirakan dan diberdayakan agar dapat mengelola pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Semua sarana dan prasarana pertanian harus disiapkan dengan baik dan benar. Jalan-jalan desa mesti mulus. Semua kebijakan yang mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian harus dikerjakan,” demikian Hj Riri Damayanti John Latief.

Untuk diketahui, Hari Krida Pertanian dimaknai sebagai waktu untuk mengevaluasi kekurangan dari kegiatan pertanian yang sudah berlalu untuk kemudian digunakan untuk memastikan kegiatan pertanian selanjutnya berjalan dengan baik.

Data terhimpun, Hari Krida Pertanian juga menjadi momentum untuk mawas diri, kebanggaan, penghargaan, dan hari krida atau dharma. Tanggal 21 Juni dipilih berdasarkan pada kondisi astronomis dan pembagian musim. Kondisi itu disebut dengan Pranata Mangsa, yakni sistem penanggalan yang berkaitan dengan aktivitas pertanian dan peternakan seperti bercocok tanam dan penangkapan ikan.

Fb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *