Sambas, Kalbar – TransTV45com || Aksi damai Rakyat Bersuara di Kabupaten Sambas pada 23 September 2025 berlangsung panas. Salah satu penggiat, Rizalfarizal, secara lantang menyoroti proyek peningkatan jalan Sebambang–Senujuh (Segerunding – perigi limus) yang hingga kini tak kunjung dikerjakan meski sudah tercantum dalam aplikasi SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan). (Kamis, 25 September 2025)
Rizal menyampaikan kekecewaannya karena pemerintah daerah, khususnya Bupati Sambas, tidak memberikan jawaban jelas soal kelanjutan proyek tersebut. “Saya hanya ingin kepastian, ada atau tidak kegiatan itu tahun ini. Jangan masyarakat dibiarkan menunggu tanpa jawaban,” tegasnya di hadapan ratusan peserta aksi.
Menurut Rizal, jalan Sebambang–Senujuh merupakan akses vital yang sangat dibutuhkan warga untuk menunjang transportasi, pendidikan, hingga perputaran ekonomi. Ia menilai keterlambatan dan ketidakjelasan proyek ini mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam menepati janji pembangunan.
Menyoroti minimnya transparansi Pemkab Sambas. Mereka menuntut pemerintah tidak hanya melempar janji manis di atas kertas, tetapi juga merealisasikan program yang sudah diumumkan secara resmi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Bupati Sambas belum memberikan klarifikasi apakah proyek jalan Sebambang–Senujuh akan tetap dilaksanakan pada 2025 atau justru tertunda ke tahun berikutnya. Rakyat Bersuara menegaskan, mereka akan terus mengawal isu ini sampai ada jawaban tegas dari pemerintah daerah.
Dalam kesempatan yang terpisah, Sunardi yang akrab di sapa Abas menyampaikan ke media ini,
” Sekda Sambas Pembulak, Udah ade di SiRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) dengan anggaran 2,1 Miliar pun bise hilang… Mun hilang bukan efisiensi namenye, asli bulak ye
Kami berharap Sekda jangan hanya duduk di balik meja, tapi turun langsung melihat kondisi di lapangan ,” ungkap Sunardi
Ia pun menambahkan, “Infrastruktur jalan tersebut sangat mendukung ekonomi di kecamatan Sajad yang masih jauh tertinggal di banding kecamatan lain, jalan tersebut menghubungkan desa Semanga, desa perigi limus, desa Mekar Jaya yang menuju kota Sambas”. Ujarnya||Jurnalis:Mulyono
(Editor Suparman)