Gus Hefni Pimpinan Ponpes Nurul Jadid Ditetapkan Sebagai Formatur Ketum HMI Pontianak.

Breaking News459 Dilihat

TRANSTV45.COM-Pontianak-Sosok Gus Hefni Maulana pimpinan pondok pesantren (ponpes) Nurul Jadid Sungai Ambangah Kabupaten Kubu Raya. Ditetapkan sebagai formatur ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pontianak. Penetapan tersebut dilakukan usai dirinya mendapatkan suara terbanyak dalam konferensi cabang (konfercab) pada Sabtu (26/6/2021).

Formatur ketua umum HMI cabang Pontianak Gus Hefni Maulana menyebutkan dirinya berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi yang telah di sampaikan. Diantaranya sivilisasi HMI cabang Pontianak menuju spritual, intelektual dan profesional.

“Saat ini hal tersebut menjadi problem yang cukup fundamental di HMI. Sebab ciri peradaban adalah kekuatan spiritual, intelektual,” ucap Formatur ketua umum HMI cabang Pontianak Gus Hefni Maulana.

Dirinya menuturkan apabila dua hal tersebut kuat, maka kerja-kerja kemanusiaan bagi kader HMI dalam menuju sampainya misi HMI akan dilakukan secara profesional berlandaskan nilai-nilai spiritual. Ia juga akan membangun etos juang kader yang profesional dan sarat nilai-nilai spiritual.

Lalu membangun tradisi intelektualitas, kreativitas serta menjunjung tinggi etika dan karakter HMI cabang Pontianak. Sebagai pusat mahasiswa akademis, pencipta dan pengabdi sesuai tujuan HMI.

“Kita juga akan mengupayakan optimalisasi graha HMI cabang Pontianak sebagai pusat juang kader,” tuturnya.

Dirinya juga berkomitmen untuk menjadikan LPP sebagai bagian penting dalam mengembangkan minat dan bakat kader. Selain itu juga akan melakukan digitalisasi sistem informasi dan administrasi organisasi dengan berorientasi pada pendayagunaan teknologi.

“Meneguhkan posisi HMI sebagai check dan balance yang pro terhadap aspirasi masyarakat,” ungkapnya.

Gus Hefni menuturkan konferensi cabang merupakan ajang adu gagasan sebagai bagian dari upaya untuk regenerasi kepemimpinan di HMI. Maka yang paling penting adalah adu gagasan dengan tetap mengedepankan semangat kebersamaan.

“Perkaderan patut menjadi perhatian khusus terlepas dari visi dan misi yang diusung. Termasuk juga kembali pada khittah perjuangan HMI yaitu komitmen keislaman dan keindonesiaan,” pungkasnya.

(Nurjali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *