Lanal Maumere Gelar Festival Sail Kojadoi 2021,Diikuti 52 Peserta Lomba

Breaking News474 Dilihat

Maumere-Transtv45.com- Lanal Maumere menggelar Kojadoi Sail Festival 2021. Dalam Festival tersebut, 26 unit perahu layar tradisonal dan 52 peserta nelayan setempat dilibatkan.

26 unit perahu layar itu akan dilepas di titik start Pelabuhan Lorens Say Maumere menuju Pulau Kojadoi sebagai titik finis, Rabu (30/6/2021).

Peserta yang mengikuti perlombaan tersebut terdiri dari 4 kategori yaitu kategori perahu kayu berukuran kurang dari 10 meter, perahu fiber berukuran kurang dari 10 meter, perahu kayu berukuran lebih dari 10 meter, dan perahu fiber berukuran lebih dari 10 meter.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si terlebih dahalu melepas 11 peserta pada start satu dengan kategori perahu kayu berukuran kurang dari 10 meter ditandai dengan bunyi sirene dan tembakan ke udara.

Menyusul Ketua Ketua Penggerak PKK kabupaten Sikka ( TP-PKK ) Maria Cahyani Idong melepas 8 peserta pada start dua denga kategori perahu fiber berukuran kurang dari 10 meter.

Selanjutnya pada start tiga, 4 peserta dengan kategori perahu kayu berukuran lebih dari 10 meter dilepas oleh ketua DPRD kabupaten Sikka Donatus David.

Sementara Kepala kejaksaan Negeri ( Kajari ) Sikka Fahmi, SH.MH, melepas peserta lainnya dengan kategori perahu fiber lebih dari 10 meter.

Danlanal Maumere Kolonel Laut (P) Dwi Yoga P., M.Tr Hanla, M.M., CTMP., kepada wartawan, Rabu (30/6/2021) mengatakan, kegiatan perlombaan perahu layar digelar dengan tujuan membangkitkan semangat jiwa bahari warga pesisir, dan ke 26 perahu layar itu saling beradu kecepatan dengan rute yang tempuh yakni menyusuri pantai utara Maumere dari Pantai Kampung Beru hingga di titik belok Sea World Club Hotel menuju Pulau Kojadoi sebagai titik finish. Diperkirakan lama berlayar hingga Pulau Kojadoi memakan waktu selama 5 jam.

“Selain itu dapat membangkitkan daya tarik wisatawan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memotifasi nelayan agar merawat lingkungan laut dengan tidak menangkap ikan dengan menggunakan alat penangkap yang tidak ramah lingkungan,” tutur Kolonel Laut Dwi Yoga.*(Irma Rose)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *