Anggota Sat POl PP di Maumere Pukul Masyarakat Hingga Pelipis Pecah

Kriminal468 Dilihat

Maumere-Transtv45.com- Warga di Lingkar Luar, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, pada Selasa ,(6/7) malam, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit akibat dipukul aparat gabungan Satgas Covid-19 Sikka saat operasi yustisi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Warga yang di ketahui bernama Emanuel Manda mengalami luka robek yang serius di pelipis wajah Akibat di pukul oleh aparat operasi yustisi pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.

Suami dari Novayanti Alfrida tampak di RSUD Maumere, mendapatkan jahitan sebanyak 3 kali di wajah oleh tim medis RSUD Maumere.

Dengan perlakuan yang tidak manusiawi dari aparat gabungan satgas covid-19 Sikka, Emanuel Manda bersama istri pada Selasa (6/7/2021 ) pukul 23.00 WITA melaporkan tindakan pengeroyokan ke Polres sikka.

Kejadian berawal ,ia bersama suaminya baru pulang dari Kewapante dan melihat pintu kios miliknya masih terbuka,ia masuk kedalam meminta agar suaminya untuk menutupi pintu kios terang Novayanti Alfrida piterson kepada media.

Para petugas gabungan Covid-19 tidak lama kemudian sudah berada di depan pintu kios dan menegur kami.

“Pada saat itu saya sempat menjelaskan kepada petugas Covid-19 mohon maaf pak kami terlambat menutup kios di karenakan kami baru pulang dari kewapante lalu petugas bertanya pada suami saya kenapa tidak menggunakan masker dan saat itu juga suami saya langsung bilang pak saya baru tiba di kios dan masker saya sudah saya gantung di dalam kios karena saya mau menutup kios. Petugas tidak terima dengan penjelasan suami saya dan saya juga coba menjelaskan petugas tidak terima “kata sang istri sambil meneteskan air mata.

“Saya juga sempat sampaikan permohonan maaf karena terlambat menutup kios karena kami baru pulang darai Kewapante,akan tetapi petugas terus bertanya pada suami saya, lalu suami saya jawab pak saya baru tiba di sini.

Suaminya ditarik oleh petugas ke mobil patroli dan langsung memukuli suaminya, petugas juga langsung membawa suaminya dengan mobil patroli menuju polres sikka.

“Suami saya di tarik kerak bajunya oleh petugas dan saya juga cobah pisahakan dan minta maaf aja tetapi petugas lainya langsung lempar saya ke samping dan suami saya langsung di pukul dan di buang diatas mobil patroli gabungan satgas Covid-19,” Demikian ungkap yang sering disapa Nova.

Nova mengatakan,dirinya menghargai petugas gabungan satgas Covid-19 untuk menjalankan tugas bukan berarti petugas melakukan tindakan kekerasan, sampai suaminya harus di larikan ke rumah sakit RSUD Maumere.

“Saya begitu menghargai petugas dan saya sudah minta maaf karena Mereka terus melakukan tindakan kekerasan kepada suami saya. petugas ko sangat orogan sekali, saya sangat tidak terima pelipis suami sya robek besar,”ungkap Nova.

Kasat Sabhara polres sikka Iptu Mikael D. Donis Mengatakan, operasi yustisi yang di gelar merupakan operasi gabungan Polri, TNI,KBPP, sat Pol PP dan BPBD.

Ia mengatakan , pihaknya sudah menghimbau tempat usaha untuk menutup usahanya pada pukul 20.00 WITA dan pada saat patroli pihaknya mendapat informasi dari Kapolsek Alok bahwa ada pesta di lembaga dan pihaknyapun langsung bergerak dari lingkar luar menuju lembaga.

Pada saat sampai di lingkar luar, pihaknya melihat satu kios yang belum tutup, kasat pol PP pun turun untuk menghimbau. saat di tanya kenapa masih buka yang bersangkutan (Emanuel Manda) tidak menjawab, ia masih mengisap rokok. Disuruh push up tidak mau dan yang bersangkutan kemudian langsung masuk dan geleng kepala.

“Kenapa geleng kepala saat saya bertanya. Geleng Kepala itu yang bersangkutan langsung balik dengan posisi tangan terkancing serta makan gigi dan semua anggota masuk,” ungkap Iptu Mikael D. Donis.

Dirinya kemudian membantah kalau terjadi insiden pemukulan terhadap Emanuel Manda.

“Tidak ada Untuk pemukulan dan silahkan untuk diperiksa lebih lanjutnya. Semua tidak ada pemukulan. Yang ada hanya yang bersangkutan dengan gaya menggertak mau memukul saya dengan kasat Pol PP, ya dengan spontan anggota memegang kerak baju yang bersangkutan untuk diamankan di kantor, tutupnya.*(Irma Rose)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *