Di era digital seorang wirausahawan Jhonson HT Situmorang SH kembangkan BUMD dengan Fleksibel dan Realitas

Ekonomi430 Dilihat

Medan-transtv45.com-Di era yang serba digital saat ini, secara signifikan berpengaruh besar pada semua sektor termasuk dunia usaha dan pasar. Begitu pula dampak pandemi, yang hampir dua tahun telah menghambat lajunya roda ekonomi.

Dihadapkan pada kedua tantangan itu, seorang pengelola pasar di Kota Medan Jhonson HT Situmorang SH, berkeyakinan dengan menggunakan aspek Fleksibel dan Realistis, kondisi tersebut tetap saja dapat dijadikan peluang untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dengan rencana bisnis dan strategi pengembangan BUMD yang pernah sukses dilakoninya.

Saat ditemui wartawan, Senin (12/07/2021) di Restaurant Belut Garing Tol Helvetia miliknya, pengusaha muda yang juga tokoh pemuda itu, menjelaskan, perencanaan bisnis dimaksud adalah keseluruhan proses tentang hal hal yang akan dikerjakan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pedoman kerja yang mengatur proses keseluruhan kegiatan organisasi itu meliputi apa yang akan dikerjakan, kapan, dimana lokasinya, siapa saja yang dilibatkan dan bagaimana cara mengerjakannya, sehingga dengan fleksibel dan realistis dapat diterima semua pihak,” urai Jhonson Situmorang.

Pengelola yang berhasil melakukan pengembangan Pasar Perumnas Helvetia, dengan merenovasi 88 kios permanen tanpa membebankan biaya kepada Pemko Medan dan menyumbangkan pembangunan arena parkirnya senilai puluhan juta rupiah itu, juga mengungkapkan tentang strategi pengembangan berdasarkan 15 tahun pengalamannya.

Menurut Jhonson Situmorang, dalam hal strategi pengembangan, juga harus fleksibel dan realistis, proses meningkatkan efektifitas organisasi secara terencana dengan mengintergrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan, agar sesuai misinya

Strategi pengembangan ini pun harus dibarengi dengan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) serta dengan metode SWOT Analisis untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek,”ujarnya bersemangat.

Dari rencana bisnis dan strategi pengembangan itu, nantinya akan menguatkan BUMD yang profesional, tangguh dan terpercaya, SDM visioner, inovatif dan akuntabel, terutama kontribusi buat PAD.

 

(As.laoli/Avid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *