Padangsidimpuan, transtv45.com – Animo masyarakat Kota Padangsidimpuan menyekolahkan anaknya di Madrasyan Ibtidaiyah Negeri (MIN) sangat tinggi.
Rata-rata ratusan calon siswa setiap tahun harus gigit jari akibat tidak diterima di MIN dan MTSN karena daya tampung yang terbatas.
Memang, sudah ada tiga MIN dari dua MIN yang ada dalam status persiapan sejak tahun 2013 namun hingga saat ini belum juga terealisasi.
Kabarnya, belum terwujudnya MIN 3,4 dan 5 ini karena kurangnya keseriusan pihak Kemenag Kota Padangsidimpuan dalam menindaklanjuti usulan ke Kementerian Agama RI di Jakarta.
Ketua Yayasan Al Maarif yang menaungi tiga MIN dan satu MTSN persiapan, Iswardin Nasution membenarkan, belum terealiasasinya penambahan MIN dan MTSN di Kota Padangsidimpuan.
” Saya bingung kok belum terealisasi padahal usulan sudah dilayangkan bertahun lalu, “ungkap Iswardin kepada media, Selasa (13/7/2021)
Diakui Iswardin , pihak Kementerian Agama Pusat beberapa kali pernah menghubunginya terkait penambahan MIN dan MTSN di Kota Padangsidimpuan tersebut.
” Mengingat bukan ranah saya, maka tidak bisa menjawab. Sebagai ketua yayasan saya sudah melaksanakan tugas sesuai kewenangan, “katanya.
Menurut Iswardin, dari panjangnya waktu usulan itu, seharusnya sudah terealisasi paling lambat tahun lalu. ” Kalau pihak Kemenag khususnya bagian Penmad seriusi, saya yakin penambahan MIN dan MTSN ini sudah terwujud,sebutnya.
Iswardin menilai, lambannya proses penambahan MIN dan MTSN ini disinyalir akibat kurang mendapat respon dari pihak Kemenag Kota Padangsidimpuan saat , padahal animo masyarakat sangat tinggi menyekolahkan anaknya di sekolah yang dinaungi Kemenag.
Salah seorang warga Halim Hasibuan berharap Kemenag pusat dapat meninjau langsung tingginya animo masyarakat Kota Padangsidimpuan menyekolahkan anaknya di sekolah yang dinaungi Kemenag khusus MIN, MTSN dan MAN.
” Harusnya animo ini disambut positif bukan malah terkesan tidak diindahkan, “ujar Halim.
Sementara Kakan Kemenag Kota Padangsidimpuan Syarifuddin Siregar tidak merespon saat dikonfirmasi via whatsapp.
(As.laoli/AViD)