Rumah Karantina Pasien Covid-19 Mabar, Tidak Layak Dihuni

Breaking News944 Dilihat

LABUAN BAJO-TransTV45.com- Akibat pelayanan dan kondisi tempat yang sangat buruk, Sejumlah pasien karantina Covid-19 yang saat ini sedang dalam masa perawatan di Gedung Olahraga (GOR) Labuan Bajo dan merasa kesal.

Salah satu pasien positif Covid-19 yang tidak mau disebutkan namanya, pada, Selasa (13/7) Siang mengatakab, “Saya tidak merasa nyaman di sini, kadang kalau kita mau cuci muka dan mandi, air tidak ada. Selain itu juga banyak nyamuk,” ungkapnya.

Sejumlah rasa kekesalan ditumpahkan, lantaran merasa tidak nyaman dengan kondisi tempat karantina yang telah disediakan pemerintah daerah saat ini.

Kondisi Kamar Mandi dan Kamar WC Pasien Covid-19 di Tempat Karantina

“Setiap hari kami harus gunakan kamar mandi yang sama. Entah itu pasien baru atau yang lama, sama saja. Bagaimana kami bisa cepat sembuh, kalau dilayani seperti ini”, ujarnya lagi.

“Kalau kita mau mandi juga harus campur pasien yang lama dengan pasien yang baru. Sebenarnya tempat karantina ini sangat tidak layak untuk ditempati. Ini kan tempat rawat orang sakit,” imbuhnya.

Pantauan sejumlah awak media yang berhasil masuk ke lokasi itu dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD-red) lengkap, terlihat beberapa orang pasien Covid-19 sedang tidur dilantai, beralaskan kasur tipis. Selain itu, sebagian pasien Covid-19 lainnya terlihat berbaring di atas lantai tribun, sebagai pengganti tempat tidur.

Selain kekurangan tempat tidur, pasien Covid-19 yang sedang dalam proses karantina itu juga mengeluhkan ketiadaan kelambu tidur dan air bersih yang memadai.

“Setiap malam banyak nyamuk disini pak, dan setiap bangun pagi juga saya dan teman-teman disini kadang tidak dapat air untuk mandi”, tutur salah seorang pasien Covid-19 kepada awak media.

Menanggapi hal tersbut, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng menjelaskan bahwa dirinya selama ini mengetahui, ketersediaan air dan fasilitas lain di rumah karantina selalu tersedia dan telah disiapkan oleh dinas terkait yang telah ditunjuk.

“Selama ini setahu saya PDAM secara rutin mengisi air di sana. Tetapi saya akan cek dan koordinasi dengan Direktur PDAM,” jelas dr. Yulianus Weng pada, Selasa (13/7).

Terkait kebersihan dilokasi karantina tersebut, lanjut Wakil Kepala Daerah, setiap pasien Covid-19 dianjurkan untuk menjaga kebersihan baik di dalam maupun diluar ruangan. Selain itu keterbatasan tempat tidur dan fasilitas lain yang dikeluhkan akan menjadi perhatian pemerintah.

“Bagi para pasien dapat membersihkan sampah mereka sendiri, yang lain nanti biar Pemerintah Daerah Mabar yang urus, seperti makan, air dan tempat tidur. Bulan lalu kami sudah bahas dengan Kadis Dinas Sosial Mabar, untuk menyiapkan tempat tidur bagi pasien yang karantina di sana,” ungkap Wabup Weng.

Walau demikian, kondisi rumah karantina yang telah disediakan pemerintah daerah saat ini tetap belum memenuhi syarat rumah sehat, hal itu dijadikan alasan oleh salah seorang pasien Covid-19 yang menolak untuk dikarantina di lokasi tersebut pada Selasa (13/07) Siang. Ia lebih memilih untuk melakukan karantina mandiri di rumah. *(S/Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *